Bisnis.com, MATARAM -- Pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat menggagas Lombok Sumbawa Investor Relation Unit (LSIRU) guna melakukan sinergi dalam upaya untuk meningkatkam komunikasi dengan investor terkait potensi investasi dan kebijakan daerah.
LSIRU ini digagas pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Dinas Pariwisata NTB< Bappeda NTB, dan juga Bank Indonesia.
Salah satu alasan digagasnya LSIRU ini lantaran pemerintah daerah menilai NTB menghadapi sejumlah peluang sekaligus tantangan untuk pengembangan ekonomi ke depan. Sebagai contoh, program dalam rangka hilirisasi komoditas utama, pengendalian inflasi, dan pengentasan kemiskinan perlu untuk segera diimplementasikan. Di sisi lain, pembiayaan terhadap proyek strategis memerlukan pembiayaan dan investasi yang tidak sedikit.
Kepala DPMPTSP NTB Lalu Gita Ariyadi mengatakan investasi dan promosi perlu untuk didorong di Provinsi NTB. Tantangan investasi ke depan untuk provinsi di luar Pulau Jawa semakin besar. Hal ini seiring dengan semakin baiknya infrastruktur jalan tol yang semakin baik yang menghubungkan sejumlah daerah di Pulau Jawa. Sehingga investasi di Pulau Jawa masih menarik bagi investor.
"Kami mengusulkan pembentukan tim ini tidak hanya terkait investasi, namun juga Tim Promosi Ekonomi Daerah. Sehingga selain investasi juga akan mendorong pembiayaan dan perdagangan, serta pariwisata. Sehingga beberapa dinas/lembaga perlu dilibatkan, seperti Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik, serta perbankan," ujar Gita di Mataram, Senin (22/7/2019).
Sebelumnya, telah sempat dibahas bagaimana bentuk dan kelembagaan LSIRU, mekanisme kerja LSIRU, dan upaya-upaya untuk mempromosikan investasi kepada investor baik luar maupun dalam negeri.
Aktivitas untuk menarik investor dengan bersinergi dari beberpa dinas/lembaga pun sebenarnya telah telaksana sejak tahun lalu misalnya dengan One on One meeting dengan calon investor di Forum Investasi di Yogyakarta pada 2018 lalu.
Kepala Bappeda NTB M. Ardhi menyebut core ekonomi di provinsi NTB ada pada dua sektor yaitu pertanian dan pariwisata. Hal ini penting agar ke depan dapat diarahkan untuk hilirisasi komoditas pertanian. Selain itu, diperlukan promosi yang selektif pada sektor unggulan lain seperti pariwisata juga penting untuk didorong.
"Sinergi antar dinas atau lembaga dan pelaku usaha perlu untuk terus diperkuat. LSIRU atau Tim Promosi Ekonomi Daerah sebagai wadah untuk peningkatan investasi diharapkan dapat meningkatkan komunikasi dengan investor terkait potensi investasi dan kebijakan daerah yang dapat meningkatkan daya saing dan angka realisasi investasi di Provinsi NTB. Sehingga ujungnya akan meningkatkan perekonomian di Provinsi NTB," ujar Ardhi.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB Achris Sarwani mengatakan komitmen bersama menjadi kunci keberhasilan strategi yang akan diterapkan ini.
"Perlu ditetapkan mekanisme kerja bersama dan juga jadwal pertemuan reguler sebagai bagian proses kerja tim promosi ekonomi daerah," ujar Achris.