Bisnis.com, MATARAM -- PT Bank Pembangunan Daerah NTB (Bank NTB) Syariah menargetkan pada 2020 aset bank daerah tersebut bisa menembus angka dua digit.
Direktur Utama Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo mengatakan hingga akhir 2019 aset bisa menyentuh angka Rp9 triliun.
Meskipun terjadi penurunan nilai aset dari angka Rp8,8 triliun pada 2017 menjadi Rp7 triliun dai 2018.
"Penurunan ini bukan karena ada aset yang keluar, tetapi merupakan bagian dari grand design manajemen strategis untuk membuat struktur keuangan yang lebih sehat dan kuat," ujar Kukuh di Mataram, Kamis (23/5/2019).
Kukuh menambahkan, pemegang saham fokus untuk mencapai rentabilitas yang diharapkan bisa berpengaruh terhadap pertumbuhan aset.
Pertumbuhan ini dinilainya ditunjang oleh pertumbuhan dana retail. Dibandingkan dengan periode sebelumnya, penempatan dana korporasi di Bank NTB Syariah cukup tinggi.
Baca Juga
"Kalau dulu drive dana korporasi tinggi dengan hanya 3 sampai 4 nasabah korporasi, kalau sekarang bisa 30-40 korporasi," ujar Kukuh.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar Rabu (23/5/2019), Bank NTB Syariah juga akan membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp97 miliar dari Rp151 miliar laba yang didapatkan.
Dividen tersebut sebagian besar oleh pemegang saham akan dikembalikan untuk menjadi tambahan modal disetor.
Selain kesepakatan pembagian deviden, RUPS Bank NTB Syariah juga telah memutuskan untuk menambah satu orang Direktur Pembiayaan dan satu orang komisaris independen.
"Untuk Direktur Pembiayaan ada dua nama calon, satu dari internal dan satu dari eksternal. Segera kami ajukan ke OJK untuk fit and proper test," ujar Kukuh.