Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wisatawan Gunakan Valas di Pulau Moyo, Money Changer Sulit Diakses

Hanya ada satu lokasi penukaran mata uang asing di pulau tersebut yang lokasinya berada di dalam kawasan resort bintang 5 dan tidak semua orang bisa masuk ke areal tersebut.
Salah seorang warga memegang uang rupiah usai menukarkan uangnya yang tidak layak edar di layanan Kas Keliling Bank Indonesia di Pulau Moyo, Senin (12/3/2019)./Bisnis-Eka Chandra
Salah seorang warga memegang uang rupiah usai menukarkan uangnya yang tidak layak edar di layanan Kas Keliling Bank Indonesia di Pulau Moyo, Senin (12/3/2019)./Bisnis-Eka Chandra

Bisnis.com, SUMBAWA – Meskipun menjadi salah satu daerah tujuan wisata di Nusa Tenggara Barat, tidak lantas membuat Pulau Moyo bergelimang fasilitas yang memanjakan wisatawan.

Wisatawan asing yang berkunjung masih melakukan transaksi menggunakan mata uang asing / valuta asing lantaran tidak ada fasilitas penukaran uang di pulau tersebut.

Kepala Desa Labuhan Aji Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa Suhardi mengatakan, wisatawan yang masih menggunakan mata uang asing lantaran kesulitan menemukan tempat penukaran uang.

"Ya mau tidak mau diterima (uang asing), kalau tidak masak dibiarkan begitu saja tidak dibayar. Kalau kami terima, biasanya nanti ditukarkan di Sumbawa," ujar Suhardi di Pulau Moyo usai mengikuti sosialisasi yang dilakukan oleh Tim Ekspedisi Laskar Nusa Bank Indonesia, Selasa (12/3/2019).

Hanya ada satu lokasi penukaran mata uang asing di pulau tersebut yang lokasinya berada di dalam kawasan resort bintang 5 dan tidak semua orang bisa masuk ke areal tersebut. Terlebih lagi, lokasinya yang terbilang jauh dari desa tempat kapal umum merapat, menjadi salah satu alasan sulitnya akses penukaran uang asing.

Deputi Kepala Bank Indonesia NTB Bidang Sistem Pembayaran Ocky Ganesia mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pendekatan dan juga sosialisasi persuasif kepada masyarakat, khususnya yang berada di tempat wisata di pulau-pulau kecil.

"Memang kami akui sulit, tetapi akan kami terus lakukan sosialisasi dan pendekatan persuasif kepada masyarakat dan pelaku wisata agar menggunakan Rupiah sebagai alat transaksi yang sah," ujar Ocky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper