Bisnis.com, DENPASAR - Bank Indonesia menilai pembangunan tol Gilimanuk - Mengwi dan tol Bali Utara dinilai bakal berdampak positif terhadap ekonomi Bali.
Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Andy Setyo Biwado, menjelaskan ada tiga dampak positif yang akan diperoleh jika tol tersebut bisa terealisasi. Pertama distribusi komoditas dan barang lainnya dari Pulau Jawa maupun sebaliknya akan lebih lancar. Hal ini bisa mendorong efisiensi waktu dan menekan harga komoditas bisa lebih murah.
Andy menyebut distribusi barang yang lebih lancar akan menyebabkan pasokan barang menjadi lebih merata, sehingga inflasi dapat terjaga stabil. Sebagaimana diketahui sebagian komoditas penting di Bali seperti beras, sayur, bawang, hingga janur di suplai dari Jawa Timur. Kepadatan jalan nasional saat ini membuat kendaraan besar seperti mobil, truk tidak bisa melaju maksimal. Sehingga waktu tempuh Gilimanuk - Mengwi bisa sampai 5 jam.
"Peningkatan efisiensi perjalanan karena kemacetan yang selama ini terjadi dari Denpasar ke Gilimanuk menjadi jauh berkurang. hal ini tidak hanya menghemat waktu pengendara tetapi juga membuka peluang baru bagi peningkatan produktivitas dan kenyamanan perjalanan," jelas Andy saat dikonfirmasi Bisnis, Rabu (21/8/2024).
Andi juga menilai kelancaran distribusi gilimanuk-mengwi dapat mendorong Pelabuhan Perikanan Nusantara Pengambengan agar melaksanakan fungsinya lebih optimal untuk memfasilitasi produksi dan pemasaran hasil perikanan tangkap dan pengawasan pemanfaatan sumberdaya penangkapan untuk pelestarian.
Pemerintah memang sedang melakukan pembangunan Pelabuhan Pengambengan di Kabupaten Jembrana melalui pembiayaan Islamic Development Bank (IDB), dengan nilai investasi sebesar Rp891 miliar. Pelabuhan ini bakal menggantikan peran Pelabuhan Benoa yang saat ini dijadikan pelabuhan pariwisata.
Baca Juga
Sementara itu, Pengamat Ekonomi yang juga Kepala Bali Kerthi Development Fund, Trisno Nugroho menjelaskan pembangunan jalan tol di Bali Utara jika terealisasi, memiliki potensi dampak ekonomi yang signifikan bagi wilayah Bali secara keseluruhan. Beberapa dampak ekonomi yang terjadi antara lain diversifikasi destinasi pariwisata, penyebaran wisatawan saat ini, sebagian besar aktivitas pariwisata di Bali terkonsentrasi di wilayah selatan. Pembangunan tol di Bali Utara akan mempermudah akses ke wilayah tersebut, sehingga wisatawan dapat lebih mudah menjangkau destinasi di Bali Utara.
"Hal ini diharapkan akan mengurangi tekanan di Bali Selatan dan mendiversifikasi destinasi wisata di Bali. Dengan akses yang lebih mudah, Bali utara dapat berkembang sebagai destinasi wisata baru, menawarkan alternatif bagi wisatawan yang mencari pengalaman berbeda dari yang ada di Bali selatan. Ini dapat meningkatkan pendapatan daerah dari sektor pariwisata," jelas Trisno saat dikonfirmasi.
Jalan tol yang terkoneksi dengan tol Gilimanuk dan Mengwi akan meningkatkan konektivitas dan mempercepat waktu tempuh antara wilayah-wilayah tersebut. Hal ini akan berdampak positif pada distribusi barang dan jasa, serta memperlancar mobilitas penduduk lokal.
Infrastruktur yang lebih baik menarik lebih banyak investasi, baik dalam bentuk pembangunan hotel, restoran, maupun fasilitas lainnya yang mendukung sektor pariwisata. Investor akan lebih tertarik untuk menanamkan modalnya di wilayah yang memiliki akses yang mudah dan infrastruktur yang baik.
Selain itu, pembangunan jalan tol akan menciptakan lapangan pekerjaan, baik selama fase konstruksi maupun setelah jalan tol beroperasi. Selain itu, pengembangan pariwisata di Bali Utara juga akan membuka peluang kerja di sektor perhotelan, kuliner, dan layanan lainnya.
Dengan adanya peningkatan arus wisatawan dan investasi, ekonomi lokal di Bali Utara diharapkan akan tumbuh. Penduduk lokal akan merasakan dampak positif dalam bentuk peningkatan pendapatan dan peluang bisnis.
Adapun yang perlu diperhatikan pembangunan jalan tol juga dapat menimbulkan dampak lingkungan, seperti deforestasi dan perubahan penggunaan lahan. Penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa proyek ini dilakukan dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan lingkungan.