Bisnis.com, DENPASAR — Investasi menjadi salah satu instrumen pembangunan yang ditargetkan pemerintah bisa mengangkat ekonomi dan membuka lapangan kerja di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk mendatangkan investor ke berbagai sektor penting selain tambang, karena selama ini investasi NTB masih terfokus di sektor tambang seperti eksplorasi hingga pembangunan smelter di Sumbawa Barat. Dominasi tambang terlihat dari realisasi investasi NTB sepanjang 2023 yang mencapai Rp38,89 Triliun, dimana investasi ke sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rp23,21 triliun atau sekitar 59%.
Munculnya proyek Mandalika pada kurun waktu 2019 hingga 2022 memantik investasi NTB di sektor non tambang. Banyak investor mulai berinvestasi di sektor pariwisata dan yang terkait pariwisata, seperti munculnya banyak hotel dan restoran baru di Lombok. Akan tetapi setelah proyek Mandalika selesai investasi di NTB ikut melambat.
Kepastian clear and clear lahan kemudian potensi pasar masih menjadi tantangan investasi di NTB. Proyek Mandalika contohnya, walaupun pemerintah mengklaim sebagian kawasan KEK lahan negara, akan tetapi pemerintah harus susah payah membebaskan lahan karena selama puluhan tahun lahan tersebut sudah dimanfaatkan oleh warga sekitar.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Regional Investment Relation Unit (RIRU) NTB yang lebih dikenal dengan Tim Promosi Ekonomi Daerah (TPED) meluncurkan enam Project Investasi Clean and Clear.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry Arifsyah Harahap menjelaskan project investasi clean and clear yang ditawarkan ke investor antara lain tiga project renewable energy yang terdiri dari solar PV Plant di Kabupaten Lombok Tengah, dua Waste Inceneration di Kabupaten Lombok Barat dan tiga Wind Power Plant di Kabupaten Lombok Timur.
Baca Juga
Kemudian dua project pariwisata, yaitu satu Hotel Bintang 5 Gili Gede di Kabupaten Lombok Barat, (Hotel Bintang lima Seven Spring Under Kerakas Beach di Kabupaten Lombok Utara dan project seawed integrated atau budi daya rumput laut di Kabupaten Sumbawa Barat.
Berry menjelaskan setelah ditawarkan melalui berbagai platform seperti pameran di Bali Beyond and Travel Fair (BBTF) Bali, banyak investor yang menyatakan minat. Event ini adalah peluang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi NTB, melalui investasi, perdagangan dan sektor pariwisata berdasar keunggulan yang dimiliki NTB.
Banyak calon investor yang nantinya akan berkunjung ke lokasi-lokasi project untuk memastikan kesiapan lokasi berdasarkan dokumen kajian dan feasibility study yang telah dipersiapkan.
"Khusus Project Investasi Clean and Clear , Provinsi NTB berhasil menarik banyak calon investor dengan rincian Project Solar PV Plant diminati 12 calon investor, Waste Incineration oleh 10 calon investor, Wind Power Plant oleh 10 calon investor, hotel bintang lima Gili Gede oleh 9 calon investor, hotel bintang lima Seven Spring Under Kerakas Beach oleh 7 calon investor dan Seaweed Integrated oleh 6 calon investor,” jelas Berry melalui keterangan yang diterima Bisnis, Selasa (18/6/2024).
Berry menyebut Banyak calon investor yang nantinya akan berkunjung ke lokasi-lokasi project untuk memastikan kesiapan lokasi berdasarkan dokumen kajian dan feasibility study yang telah dipersiapkan.
PJ Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi sebelumnya menjelaskan Pemda menyambut baik para investor baik dari dalam maupun luar negeri yang ingin berinvestasi di NTB, mengembangkan produk di NTB, Apalagi produknya ini bisa menambah pendapatan daerah dengan memberdayakan UMKM yang ada, dan yang menarik ramah lingkungan menuju NTB asri lestari.
“Kami menyambut para investor untuk datang ke NTB, siap berkomunikasi berbagai soal, seperti ketersediaan lahan supaya apa yang kira kira menjadi kendalanya segera dirumuskan,” ujar Gita dari keterangan resminya.