Bisnis.com, MATARAM – Jumlah kepemilikan rekening bank di Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai 8,98 juta rekening hingga kuartal I/2024. Jumlah tersebut tumbuh 1,24% jika dibandingkan dengan kuartal IV/2023.
Besarnya kepemilikan rekening di NTB menggambarkan satu orang di NTB bisa memiliki lebih dari satu rekening, karena jumlah penduduk NTB hanya 5,2 juta orang.
Jika dilihat per Kabupaten/Kota, jumlah kepemilikan rekening terbanyak terdapat di Kota Mataram sebesar 2 juta rekening, kemudian Kabupaten Lombok Timur 1,8 juta rekening, Lombok Tengah 1,3 juta rekening, Kabupaten Sumbawa 1,03 juta rekening, Kabupaten Lombok Barat 710.107 rekening, Kabupaten Bima 662.087, Kabupaten Dompu 475.471 rekening, Kabupaten Sumbawa Barat 247.002 rekening, Kabupaten Lombok Utara 115.486 dan Kota Bima 514.480.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry A Harahap menjelaskan besarnya jumlah kepemilikan rekening menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank masih sangat tinggi. Artinya sebagian besar masyarakat masih menyimpan uang di bank.
Berry juga tidak menampik masih ada sebagian masyarakat enggan untuk menyimpan uang di bank karena berbagai alasan seperti belum terbiasa berurusan dengan bank.
“Besarnya kepemilikan rekening menunjukkan kepercayaan terhadap perbankan masih tinggi. Walaupun masih ada warga yang belum memiliki rekening, itu yang terus kami dorong untuk memiliki rekening,” jelas Berry di Mataram, Kamis (2/5/2024).
Baca Juga
Tumbuhnya kepemilikan rekening juga pertumbuhan DPK perbankan di NTB pada kuartal I/2024 tercatat sebesar 7,24% (yoy), meningkat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,62% (yoy). Jumlah simpanan nasabah hingga kuartal I/2024 mencapai Rp44,6 triliun.
Berdasarkan instrumennya, pertumbuhan yang lebih tinggi terutama didorong oleh pertumbuhan instrumen deposito dan tabungan yang meningkat dibandingkan kuartal sebelumnya. Di sisi lain, giro terpantau masih terkontraksi meski tidak sedalam triwulan sebelumnya.
“Berdasarkan golongan nasabah, peningkatan, penghimpunan DPK terutama berasal dari pertumbuhan yang lebih tinggi dari DPK Pemerintah dan DPK Perseorangan. Sementara itu, DPK swasta terpantau masih terkontraksi meski sudah tidak sedalam triwulan sebelumnya,” ujar Berry.