Bisnis.com, DENPASAR — Ekspor komoditas Nusa Tenggara Barat pada Desember 2023 mencapai US$375,33 juta atau tumbuh 49,87% jika dibandingkan dengan ekspor di November 2022 yang nilai ekspornya US$250,43 juta (mtm). Jika dibandingkan dengan Desember 2022, nilai ekspor NTB pada Desember 2022 sebesar US$232.32 juta
Kepala BPS NTB, Wahyudin menjelaskan ekspor NTB pada Desember 2023 menurut negara tujuan menunjukkan Jepang menjadi negara tujuan dengan nilai ekspor terbesar yaitu US$127,8 juta atau sekitar 34,07%. Kemudian disusul oleh India dengan nilai US$ 84, 08 juta atau sekitar 22,40% kemudian disusul Korea Selatan yaitu sebesar US$84,03 juta atau sekitar 22,39%. Tertinggi keempat ditujukan ke Cina dengan nilai US$76,42 atau sekitar 20,36% dan kelima ditujukan ke Australia dengan nilai US$ 1, 43 juta atau sekitar 0,38%.
"Kelompok komoditas ekspor Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terbesar pada Bulan Desember 2023 adalah barang galian atau tambang non migas sebesar US$371.20 juta atau 98,9%, perhiasan atau permata US$ 2,41 juta atau 0,64%, ikan dan udang sebesar US$787.882 atau 0,21%, garam, belerang, kapur sebesar US$287.032, daging dan ikan olahan sebesar US$ 241.001, serta buah-buahan sebesar US$105.000," jelas Wahyudin dikutip dari siaran pers, Senin (15/1/2023).
Baca Juga
Tidak jauh berbeda dengan Desember, kelompok tambang juga mendominasi ekspor pada November 2023 dengan nilai ekspor mencapai US$245,30 atau 97,95%, perhiasan atau permata sebesar US$3,49 juta, 1,40%, kemudian disusul oleh komoditas ikan dan udang sebesar US$758.113, garam, belerang, kapur sebesar US$ 383.653, daging dan ikan olahan sebesar US$ 167.844, serta buah-buahan sebesar US$165.200.
Negara tujuan ekspor kelompok komoditas barang galian/tambang non migas pada Desember 2023 adalah Jepang, Korea Selatan, India, dan Cina. Untuk ekspor kelompok komoditas perhiasan atau permata ditujukan ke Australia, Jepang, Hongkong, dan lainnya. Ekspor kelompok ikan dan udang ditujukan ke Amerika Serikat, Poerto Rico, Malaysia, dan Singapura. Sedangkan kelompok komoditas garam, belerang, kapur ditujukan ke Cina, Vietnam, Korea Selatan, dan lainnya.