Bisnis.com, DENPASAR – Desa Wisata Serangan, Kota Denpasar bakal direvitalisasi secara besar–besaran oleh pemerintah pada 2024 melalui berbagai skema anggaran, mulai dari Anggaran Belanja Pemerintah Daerah (APBD) Kota Denpasar hingga Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Penataan ini dilakukan untuk menyiapkan Desa Wisata Serangan mendukung beroperasinya dua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yakni KEK Kura – Kura dan KEK Sanur yang saat ini masih dalam tahap pembangunan. Tujuan dari penataan ini untuk menjadikan Serangan sebagai kampung kuliner, karena serangan memiliki potensi kuliner yang besar.
Wakil Wali Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa menjelaskan penataan yang mulai dilakukan yakni dengan membuat jogging track sehingga wisatawan semakin nyaman berolahraga di kawasan Serangan. Kemudian di 2024 Kemenparekraf sudah menyiapkan anggaran Rp6 miliar untuk penataan desa Serangan.
Baca Juga
“Penataan Desa Wisata Serangan ini dialokasikan melalui APBD dan DAK Kemenparekraf serta bantuan CSR seperti LPS. Dari APBD sudah dialokasikan untuk pembangunan jogging track senilai Rp5 miliar. Kemudian DAK Kemenparekraf sudah disetujui Rp6 miliar, dari pengajuan kami senilai Rp23 miliar,” jelas Arya Wibawa kepada media, Senin (11/12/2023).
Menurut Arya Wibawa, Desa Wisata Serangan memiliki banyak potensi untuk dikembangkan, selain potensi kekayaan laut, Serangan juga memiliki keragaman penduduk, sejak dulu Serangan sudah didiami oleh suku bugis, Bali.
Sebagai informasi, Desa Wisata Serangan merupakan desa wisata yang dirintis oleh masyarakat Serangan dan pemerintah setempat sejak beberapa tahun terakhir. Dulunya Serangan merupakan sebuah Pulau Terpisah dari Pulau Utama Bali, akan tetapi karena jaraknya yang dekat, jembatan penghubung dari Kota Denpasar ke Serangan kemudian dibangun. Sejak adanya jembatan, Desa Serangan mulai berkembang dari kampung nelayan menjadi kampung kuliner seafood dan Desa Wisata.