Bisnis.com, DENPASAR – Kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik ke kawasan geopark Rinjani pada 2023 semakin ramai seiring dengan pulihnya industri pariwisata dan kembali dibuka pendakian ke gunung ketiga tertinggi di Indonesia tersebut,
Badan Pengelola Geopark Global Unesco Rinjani Lombok mencatat hingga September 2023 kunjungan wisatawan mencapai 54.000 orang. General Manager Badan pengelola Geopark Unesco Rinjani Lombok, Mohamad Farid Zaini, menuturkan jumlah kunjungan pada 2023 sudah melampaui kunjungan di 2018 dan mendekati angka kunjungan di 2017.
Hingga akhir 2023, Zaini memproyeksikan kunjungan ke Rinjani mencapai 80.000 orang. Jika melihat komposisi wisatawan, kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik berimbang. “Untuk wisman paling banyak datang dari Prancis, Malaysia, Belanda dan Jerman. Pada 2023 ini kunjungan wisatawan domestik atau Nusantara juga lumayan tinggi, mengimbangi kunjungan wisman,” jelas Zaini di acara diseminasi perekonomian NTB, Rabu (25/10/2023).
Dari kunjungan selama dua tahun, Rinjani telah menyetorkan Rp20,9 miliar ke kas negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Zaini juga mengungkap multi player effect aktivitas pendakian atau wisata di Rinjani bagi pergerakan ekonomi masyarakat mencapai Rp72 miliar. Aktivitas di Rinjani ini telah menghidupkan lapangan usaha akomodasi, transportasi, UMKM, hingga membuka lapangan kerja untuk guide dan porter.
Menurut Zaini, dampak ekonomi Rinjani masih bisa terus tingkatkan dengan berbagai kegiatan pariwisata seperti yang sudah dikembangkan saat ini event Rinjani 7 summit yang sudah rutin dilakukan setiap tahun. Perbaikan infrastruktur di sekitar kawasan juga menjadi kunci dalam peningkatan aktivitas pariwisata di Rinjani.
Rinjani merupakan salah satu geopark yang memiliki kawasan terluas, menurut Zain, 60 persen Pulau Lombok masuk dalam kawasan geopark Rinjani, bahkan semua wilayah Kabupaten Lombok Utara masuk dalam kawasan geopark Rinjani, sehingga potensi untuk dikembangkan masih sangat besar.
Baca Juga
Sejak ditetapkan sebagai kawasan geopark global oleh Unesco, Pemerintah dan masyarakat NTB memiliki tugas yang besar untuk menghidupkan kawasan Rinjani sebagai kawasan pariwisata berkelanjutan, yang bisa memberi dampak ekonomi bagi masyarakat, namun alamnya harus tetap terjaga dengan baik. Zain mewanti – wanti agar kawasan geopark Rinjani tidak mendapat kartu kuning seperti kawasan geopark Toba, karena tidak mampu dioptimalkan setelah ditetapkan menjadi geopark tingkat global oleh Unesco.