Bisnis.com, DENPASAR – Realisasi investasi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada kuartal I/2023 sebesar Rp7,8 triliun yang bersumber dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) senilai Rp6,3 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak Rp1,4 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Muhammad Rum, menjelaskan realisasi tertinggi investasi pada kuartal I/2023 berada di Kabupaten Sumbawa Barat dengan nilai Rp3,4 triliun, kemudian diikuti oleh Kabupaten Lombok Tengah dengan realisasi Rp2,1 triliun, Kabupaten Sumbawa Rp566 miliar.
“Realisasi investasi tertinggi masih dipegang oleh Kabupaten Sumbawa Barat, karena di sana sedang berjalan proyek PT AMNT Mineral, termasuk pembangunan smelter,” jelas Rum saat dikonfirmasi Bisnis, Senin (22/5/2023).
Baca Juga
Sedangkan realisasi investasi di kabupaten lain seperti Kabupaten Dompu tercatat Rp420 miliar baik PMDN maupun PMA. Kemudian Lombok Barat Rp303,3 miliar, Lombok Utara Rp265,5 miliar, Lombok Timur Rp278 miliar, Kota Mataram Rp162,5 miliar, Kabupaten Bima Rp210 miliar dan Kota Bima hanya Rp546,87 juta.
Jika dilihat realisasi investasi per sektor, realisasi tertinggi dari sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan nilai Rp3,34 triliun, kemudian sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Rp2,8 triliun, perindustrian Rp911,4 miliar, perdagangan Rp460,6 miliar, transportasi Rp109,8 miliar, ketenagakerjaan Rp61,9 miliar, dan pertanian Rp56,3 miliar.
Rum juga menjelaskan realisasi investasi yang masuk ke NTB mayoritas berasal dari korporasi gabungan sejumlah negara dengan nilai Rp1,3 triliun. Kemudian dari Australia Rp35,4 miliar, Spanyol Rp12,3 miliar, Jerman Rp11,8 miliar, Prancis Rp8 miliar. “Total ada 21 negara yang investasinya masuk ke NTB, termasuk China, India dan negara ASEAN seperti Malaysia,” jelas Rum.