Bisnis.com, DENPASAR – Penarikan uang tunai di Nusa Tenggara Barat selama Ramadan mencapai Rp2,1 triliun atau 63 persen dari Rp3,2 triliun uang tunai yang disediakan oleh Bank Indonesia.
Kepala Perwakilan BI NTB, Heru Saptaji menjelaskan diprediksi penarikan uang tunai hingga lebaran 2023 mencapai Rp3,06 triliun. Penarikan uang paling tinggi terjadi pada 17 dan 18 April 2023 atau dua hari jelang hari libur dan cuti bersama Lebaran.
“Kebutuhan uang tunai pada Ramadan 2023 ini akan meningkat 5,9 persen dibandingkan dengan Ramadan tahun sebelumnya. Pada 17 - 18 April saja penarikan uang kami prediksi mencapai Rp0,95 triliun,” jelas Heru dikutip dari siaran pers, Senin (17/4/2023)
Menurut Heru, sejumlah faktor pendorong kebutuhan uang lonjakan arus mudik pasca pandemi Covid -19 yang diprediksi meningkat 38 persen pada Lebaran 2023. Kemudian pencairan tunjangan hari raya (THR) PNS, TNI dan Polri serta pegawai swasta mendorong daya beli masyarakat meningkat.
Pemerintah juga mencairkan bantuan sosial dan BPNT kepada 27.437 keluarga di NTB. Selama libur panjang Lebaran, Heru juga memprediksi NTB akan kedatangan banyak wisatawan domestik, terutama dari Jakarta dan kota besar lainnya.
Bank Indonesia menyediakan penukaran uang tunai di 116 kantor jaringan di Pulau Lombok dan Sumbawa, kemudian di kas keliling di 11 titik strategis yang banyak dilalui oleh masyarakat. BI memproyeksikan ekonomi NTB akan tumbuh moderat dengan adanya peningkatan aktivitas ekonomi selama Ramadan.
Baca Juga
"Kami memproyeksikan pertumbuhan ekonomi NTB di angka 4,9 - 5,4 persen pada 2023," ujar Heru.