Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Buleleng Siapkan 3,2 Hektare Lahan Cabai untuk Tekan Inflasi

Untuk mendukung pengendalian inflasi di Buleleng, pemerintah pusat menggelontorkan dana Rp11,4 miliar.
Cabai kerap menjadi komoditas pemicu inflasi akibat fluktuasi harga yang tinggi.
Cabai kerap menjadi komoditas pemicu inflasi akibat fluktuasi harga yang tinggi.

Bisnis.com, DENPASAR – Pemerintah Kabupaten Buleleng menyiapkan 3,2 hektare lahan baru untuk penanaman cabai guna mengendalikan inflasi.

PJ Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana menjelaskan dari lahan seluas 3,2 hektare tersebut, 2 hektare berada di Kecamatan Gerokgak dan Tangguwisia, Kecamatan Seririt 1,2 hektare yang merupakan lahan hibah dari Pemprov Bali.

"Kami sudah memulai untuk penanaman cabai di Gerokgak sudah ditanami 25 are, kemudian di Tangguwisia 40 are, kami akan terus optimalkan lahan yang sudah ada," jelas Lihadnyana dikutip dari siaran pers, Rabu (29/3/2023).

Untuk mendukung pengendalian inflasi di Buleleng, pemerintah pusat menggelontorkan dana Rp11,4 miliar. Dana tersebut didapat oleh Pemkab Buleleng karena dinilai cukup berhasil mengendalikan inflasi sepanjang 2022.

Selain penanaman cabai, Pemkab Buleleng akan memperbaiki manajemen rantai pasok komoditas strategis seperti cabai, beras, telur, hingga minyak goreng yang selama ini memberikan andil terhadap inflasi di Bali. Menurut Lihadnyana salah satu kendala inflasi sulit dikendalikan karena banyaknya pengepul atau tengkulak yang terlibat.

"Karena jujur saja sektor pertanian itu terlalu banyak pihak yang terlibat. Supply chain yang terlalu panjang sehingga setiap rantai ada margin. Dari petani diambil murah namun harga di pasar mahal. Itu yang kita potong dengan supply chain management," ujar Lihadnyana.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi di Singaraja yang merupakan Ibu Kota kabupaten Buleleng pada Februari 2023 berada di kisaran 6,15 persen (YoY). Inflasi tersebut disebabkan oleh naiknya beras, cabai, hingga mangga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler