Bisnis.com, DENPASAR – Tiga orang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Desa Mapin Rea, Alas Barat, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat meninggal dunia di Malaysia akibat kecelakaan kerja.
Dari informasi yang diterima oleh Bisnis ketiga PMI yang meninggal tersebut bernama Arisandi, Adnan dan Jufri, ketiga korban masih memiliki hubungan keluarga dan bekerja di satu tempat di Selangor, Malaysia. Ketiganya mengalami kecelakaan kerja saat melakukan pemasangan kabel bawah tanah di kedalaman 5 meter, untuk detail penyebab kematian hingga saat ini masih dalam tahap konfirmasi ke otoritas terkait.
Kepala Balai Pelayanan Perlindungan dan Pekerja Migran (BP3MI) NTB, Mangiring Hasoloan Sinaga, menjelaskan BP3MI NTB sudah menerima laporan dari keluarga tiga PMI tersebut. Setelah menerima laporan BP3MI langsung berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI.
“Kami memang sudah menerima laporan dari keluarga terkait musibah yang menimpa tiga orang PMI asal Sumbawa. Informasi dari keluarga saat ini jenazah ketiga korban sudah berada di Rumah Sakit di Malaysia dan sedang dalam proses pengurusan dokumen kepulangan ke Indonesia. Setelah menerima informasi itu kami langsung koordinasi dengan Kemenlu untuk melakukan tindakan yang diperlukan,” jelas Sinaga dari keterangan resminya, Rabu (21/12/2022).
Sinaga menjelaskan, saat ini pihak Otoritas Malaysia masih melakukan pemeriksaan identitas dan penyebab kematian ketiga pahlawan devisa tersebut. Jika pemeriksaan sudah tuntas makan akan diinformasikan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang ada di Kuala Lumpur dan juga ke Kemenlu RI.
BP3MI juga akan melakukan pencarian informasi terkait penyebab meninggalnya ketiga PMI tersebut melalui rekan kerja mereka yang ada di Malaysia. “ Kami juga terus melakukan komunikasi dengan pihak keluarga dan salah seorang teman korban yang bekerja pada perusahaan yang sama terkait kronologi kecelakaan tersebut” ujar Sinaga
Baca Juga
BP3MI NTB akan memberikan fasilitas pemulangan jenazah ke Pulau Sumbawa jika jenazah sudah sampai di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid, Lombok.