Bisnis.com, DENPASAR – Banjir bandang kembali menghantam Kabupaten Sumbawa akibat intensitas hujan tinggi dan maraknya penebangan pohon secara liar yang berdampak terhadap 4.035 jiwa atau 1.345 Kepala Keluarga (KK) yang berada di lima desa dan kelurahan.
Desa yang terkena banjir bandang yakni Desa Emang Lestari, Desa Lunyuk Ode, Desa Perung, Desa Sukamaju dan Desa Lunyuk Rea.
Badan Penanggulangan Daerah Bencana (BPDB) mencatat dampak dari banjir bandang yang terjadi pada Minggu 9 September 2022 telah mengakibatkan dua rumah warga rusak berat, dan ratusan rumah warga dan isinya terendam selama banjir bandang. Selain itu fasilitas umum seperti sekolah SMK Pertanian NW Molong, saluran talang air di daerah irigasi dan jembatannya mengalami kerusakan.
Penyebab banjir bandang akibat dari intensitas hujan yang tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama di kecamatan Lunyuk. Banjir bandang merupakan bencana tahunan yang masih terus berulang di Sumbawa.
Kepala BPDB NTB, Sahdan, menjelaskan selain karena intensitas hujan yang tinggi, maraknya penebangan liar juga menjadi penyebab banjir bandang.
“Banjir bandang juga disebabkan masih banyaknya lahan tandus akibat penebangan liar sehingga mengurangi intensitas penyerapan air tanah. Masalah lain juga masih terjadi seperti penumpukan sampah dan sedimentasi di area aliran sungai yang mengakibatkan terjadinya pendangkalan dan penyempitan aliran air sungai,” jelas Sahdan dalam keterangan pers, Rabu (12/10/2022).
Baca Juga
BPBD telah menyalurkan bantuan korban banjir seperti selimut, terpal untuk tenda, obat, makanan, biskuit, tandon air, perlengkapan balita.
BPBD meminta warga agar waspada dengan kemungkinan banjir susulan ketika hujan lebat dengan intensitas yang lama. BPDB juga berencana membentuk desa Tangguh bencana yang melibatkan masyarakat yang berada di daerah rawan bencana. (C211)