Bisnis.com, DENPASAR – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali bersama Pemerintah Kota Denpasar mulai mengimplementasikan penggunaan Quick Response Indonesian Standar (QRIS) di 16 pasar tradisional di Kota Denpasar.
Penggunaan QRIS di pasar tradisional secara resmi dimulai pada Senin (1/8/2022). Kepala Perwakilan BI Bali Trisno Nugroho, menjelaskan penggunaan QRIS di pasar tradisional bertujuan untuk mempercepat digitalisasi ekonomi masyarakat Bali, dipilihnya pasar sebagai prioritas penggunaan QRIS karena pasar merupakan pusat ekonomi masyarakat.
QRIS akan membantu konsumen Kota Denpasar mempercepat transaksi tanpa menggunakan uang tunai di tengah meningkatnya aktivitas masyarakat kota seiring dengan melandainya kasus pandemic Covid-19. Realisasi QRIS juga sebagai langkah untuk mengendalikan inflasi kota Denpasar dengan lebih terukur dan cepat.
Baca Juga
Salah satu langkah yang dilakukan Bank Indonesia dalam momentum peluncuran QRIS dengan menyediakan 3000 paket cabai dan bawang dengan harga Rp5.000 per paket jika dibeli dengan menggunakan QRIS.
“Komoditas pokok seperti cabai dan bawang penyumbang inflasi Provinsi Bali, menyediakan paket cabai dan bawang murah sebagai langkah mengendalikan inflasi. Masyarakat yang membeli dengan QRIS bisa mendapatkan bawang atau cabai dengan harga Rp5.000 per paket,” jelas Trisno, Selasa (2/8/2022).
Hingga Mei 2022, jumlah merchant QRIS di Bali tercatat 470.000 merchant atau tumbuh 109 persen dibandingkan Mei 2021, sedangkan pengguna atau user QRIS di Bali hingga Mei 2022 mencapai 398.000 user, dengan nilai transaksi mencapai Rp133,7 miliar. (C211)