Bisnis.com, DENPASAR – Pelaku usaha walet di Nusa Tenggara Barat (NTB) diberikan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh pemerintah untuk peningkatan produksi walet NTB yang mulai diminati luar negeri.
Pengusaha Walet NTB, Lalu Ading Buntaran, menjelaskan akses kredit diberikan oleh pemerintah setelah kunjungan Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UMKM ke NTB.
“Pemerintah pusat melihat potensi ekspor walet luar biasa dan komitmen peternak walet di NTB juga sudah bagus, sehingga akses kredit diberikan melalui KUR, jadi bagi siapa saja masyarakat peternak walet ingin mengembangkan usahanya bisa mengakses kredit tersebut,” jelas Ading dalam keterangan resminya, Rabu (15/6/2022).
Baca Juga
Peternak walet diberikan akses pinjaman mulai dari Rp100 juta hingga maksimal Rp500 juta untuk pengembangan sarang burung walet. “Bunga pinjaman juga rendah, hanya 3 persen. Dengan adanya KUR walet ini diharapkan permintaan ekspor akan terpenuhi,” kata dia.
Saat ini permintaan walet di NTB terus meningkat, Lalu Ading mengungkapkan China meminta 2 ton walet dari NTB, permintaan dari China tersebut akan berkelanjutan dimulai ekspor pada 2022 ini. “Selain China masih banyak pasar potensial yang belum bisa dipenuhi NTB, seperti Singapura, Korea Selatan. Rata-rata permintaan mereka 200 kg – 300 kg,” kata Ading.
Untuk memenuhi permintaan ekspor China, produsen walet akan membangun 99 gedung untuk sarang burung walet yang dipusatkan di kampung walet, Lombok tengah. “Untuk modal pembangunan 99 gedung tersebut selain dari kami, ada juga investor dari Jakarta, Makassar yang mau bergabung, pembangunan dalam waktu dekat akan dimulai,” jelas Ading. (C211)