Bisnis.com, MATARAM - Ajang Motocross Grand Prix (MXGP) Samota yang digelar pada 24-26 Juni 2022 ditargetkan mampu menarik 100.000 orang penonton.
Ketua Harian penyelenggara MXGP, dr.Lalu Herman Mahaputra atau dr.Jack menjelaskan penonton bakal datang dari berbagai kalangan, mulai dari klub motor, penggemar motor cros yang jumlahnya besar di Indonesia.
"Target ini kami yakin terpenuhi, IMI juga akan mengoptimalkan klub motor yang ada di NTB dan jaringan IMI di seluruh Indonesia untuk menyukseskan event MXGP," jelas dr.Jack dikantornya pada Rabu (20/4/2022).
Untuk mendukung akses penonton ke sirkuit, Herman menjelaskan rekayasa lalu lintas harus diatur dengan baik, agar tidak terjadi kemacetan di jalan. "Yang harus diatur rekayasa lalu lintasnya, oleh sebab itu kendaraan pribadi tidak boleh langsung ke sirkuit, tetapi dibuatkan kantong parkir yang banyak, dan menuju sirkuit dengan kendaraan yang sudah disediakan oleh penyelenggara," kata dia.
Harga tiket penonton MXGP masih belum final, karena nanti akan diatur oleh Event Organizer (EO) yang terpilih sebagai penyelenggara event. "Harga tiket belum dirilis, nanti EO yang akan mengatur, saat ini masih penjajakan dengan EO, kemarin ada tiga EO profesional yang menawarkan sebagai penyelenggara dan akan mengerucut ke satu EO yang terpilih," ujar Herman.
Penonton juga akan dimanjakan dengan berbagai event pendukung seperti balapan kuda, balap kerbau, dan konser grup musik ibu kota, Slank dan Jamrud. "Event ini akan mengangkat lokal wisdom Sumbawa sebagai tuan rumah. Event lokal ini menjadi rangkaian MXGP, " kata Herman.
Baca Juga
Sekretaris Dinas Pariwisata NTB Lalu Hasbulwadi menjelaskan pemerintah sedang memastikan ketersediaan hotel di Sumbawa dan Lombok, yang akan dijadikan tempat menginap para penonton MotoGP.
"Ketersediaan hotel ada di Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, Dompu dan Bima. Hotel di Lombok Timur hingga Senggigi juga bisa menjadi alternatif tempat menginap penonton," jelas Hasbulwadi melalui telepon pada Rabu (20/4/2022).
Penonton yang menginap di Senggigi, akan disediakan kapal cepat menuju pelabuhan Badas, Sumbawa, sehingga aksesnya lebih cepat. "Kami akan optimalkan akomodasi yang ada, termasuk penerapan CHSE atau protokol kesehatan," ujar Hasbulwadi. (K48)
