Bisnis.com, MATARAM - Organisasi Angkutan Darat (Organda) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meminta transportasi event balap Motor Cross Grand Prix (MXGP) 2022 di Samota menggunakan armada bus lokal.
Ketua Organda NTB Junaidi Kasum menjelaskan jumlah armada bus di Lombok dan Sumbawa cukup untuk memenuhi kebutuhan transportasi MXGP, sehingga tidak perlu mendatangkan armada dari luar NTB.
"Data yang saya terima dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Organda jumlah bus di Sumbawa saja cukup. Di kabupaten Dompu ada 150 armada bus, Sumbawa 120 armada, kabupaten Sumbawa Barat 80 bus, kota Bima dan kabupaten Bima tersedia 200 armada bus. Jadi dari jumlah itu saja sudah cukup. Kami juga akan melaporkan ke Gubernur kesiapan Organda," jelas Junaidi, Kamis (7/4/2022).
Kelayakan armada bus yang tersedia tidak kalah dengan bus yang didatangkan dari luar daerah. "Untuk menjamin kelayakan bus nanti ada proses uji kelayakan untuk memastikan kelayakan bus, jadi sudah ada prosedurnya, supaya pengusaha lokal juga terlibat," ujar Junaidi.
Junaidi juga menekankan sinergi antara sektor transportasi dan hotel tempat dilakukan, agar skema transportasi di MXGP lebih baik dari MotoGP Mandalika.
"Skema transportasi harus lebih baik, tidak semerawut saat MotoGP Mandalika. Sinergi Organda dengan Dinas Pariwisata NTB harus dilakukan. Kami memang masih menunggu skema MXGP ini seperti apa, karena strukturnya berbeda dari MotoGP, baik penyelenggara maupun penontonnya," ungkap Junaidi.
Baca Juga
Saat ini NTB sedang mempersiapkan venue atau sirkuit MXGP, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB Ridwan Syah menjelaskan sirkuti bisa jadi kurang dari 2 minggu.
"Karena ini sirkuit tanah, pengerjaannya lebih cepat dibanding sirkuit Mandalika. Dalam waktu dekat pihak promotor MXGP akan datang ke Samota, sehingga bisa dipastikan bagaimana model dan bentuk sirkuitnya serta letak fasilitas-fasilitas yang akan dibangun," ujar Ridwan dikutip dari rilis.
Run away bandara Sultan Kaharudin, kabupaten Sumbawa akan dilapisi ulang dan diperpanjang sehingga bisa didarati oleh pesawat Boeing 737 seri 300 atau Airbuss. (K48)