Bisnis.com, MATARAM – Investor asal Azerbaijan menjajaki investasi pembangunan pabrik pengolahan jagung dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pabrik pengolahan jagung yang dibangun oleh investor Azerbaijan itu nantinya akan menghasilkan tepung dan gula rendah kalori.
Sementara itu, PLTS yang akan dibangun di Lombok Utara juga direncanakan memiliki kapasitas 2 X 55 megawatt (MW).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) NTB Mohammad Rum menjelaskan bahwa investor asal Azerbaijan telah berkomunikasi dengan Pemerintah NTB untuk meminta lahan sebagai tempat pembangunan pabrik.
“Investor membutuhkan lahan 40 hektare untuk pembangunan pabrik pengolahan jagung. Mereka ingin menggunakan lahan pemerintah daerah, tetapi pemerintah daerah tidak ada lahan seluas itu di Lombok Utara, maka kami arahkan untuk menggunakan lahan masyarakat, bisa dengan skema kontrak lahan,” katanya, Senin (31/1/2022).
Jika persoalan lahan sudah tuntas, kata dia, investor akan datang pada Februari 2022 untuk melihat lokasi.
Dipilihnya Lombok Utara sebagai tempat pembangunan pabrik jagung disebabkan letak geografis wilayah itu yang dekat dengan Pelabuhan Carik.
“Mereka memilih Lombok Utara karena dekat dengan Pelabuhan Carik yang akan memudahkan transportasi investor, memudahkan pengiriman barang ke luar daerah, dan ekspor ke luar negeri,” ujarnya.
Untuk bahan baku pabrik jagung tersebut, lanjutnya, direncanakan akan dipasok dari Lombok dan Pulau Sumbawa.
Dia memperkirakan, nilai investasi pembangunan pabrik pengolahan jagung tersebut bisa mencapai ratusan miliar rupiah.
“Sebagai bentuk keseriusan, kami meminta investor menaruh modalnya Rp10 miliar di Bank NTB Syariah,” kata dia.
Selain membangun pabrik, investor asal Azerbaijan juga akan berinvestasi membangun PLTS di Santong, Lombok Utara.
“Mereka juga melirik investasi PLTS 2 X 55 MW dengan target realisasi di 2022. Sedang dikomunikasikan bersama pihak terkait, termasuk PLN soal kemungkinan investasi ini,” imbuhnya.