Bisnis.com, MATARAM - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki membantah langsung klaim Koperasi Serba Usaha (KSU) Rinjani soal masalah dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam bentuk bantuan sapi untuk petani di NTB.
Saat melakukan kunjungan kerja ke NTB Teten menjelaskan tidak ada alokasi dana PEN dari Kementerian Koperasi dan UMKM untuk bantuan sapi di NTB. "Kalau dana PEN tidak ada program itu (bantuan sapi), yang kami lanjutkan hari ini program hibah Rp1 juta untuk pedagang kali lima," jelas Teten dikutip dari rilis, Kamis (27/1/2022).
Program lain yang sedang bergulir yakni resturkturisasi kredit untuk meringankan beban pelaku usaha. Teten menegaskan masyarakat tidak mudah terpengaruh terhadap sebuah klaim yang mengatasnamakan bantuan dari pemerintah.
"Perlu ada edukasi kepada masyarakat agar tidak dirugikan oleh investasi yang tidak tepat," kata Teten.
Pembiayaan di sektor peternakan bisa diakses melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang bisa diakses oleh siapa saja, tidak harus melalui koperasi atau pihak lain. Jika nilai pinjamannya Rp100 juta bisa diakses tanpa agunan. "KUR itu untuk semua jenis usaha," ujar Teten.
Kementerian Koperasi sendiri sedang melakukan pengawasan terhadap koperasi yang bermasalah atau gagal bayar melalui Satgas Penanganan Koperasi Bermasalah. "Ada 8 Koperasi bermasalah yang sedang kami awasi. Kami juga melibatkan Polri, Kejaksaan, PPATK, dan OJK," kata dia.
Baca Juga
Sebagai informasi, KSU Rinjani mengklaim adanya program PEN dari pemerintah senilai Rp100 juta atau setara dengan 3 ekor sapi untuk petani di NTB. Dengan modal klaim tersebut, KSU Rinjani telah merekrut lebih dari 21.000 orang petani untuk bergabung dengan menyetorkan sejumlah uang kepada KSU Rinjani. (K48)