Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyaluran Kredit Perbankan di Kota Mataram Rp35,49 Triliun Tertinggi se-NTB

OJK juga mendorong Perbankan di NTB untuk meningkatkan layanan digitalisasi pada 2022.
Ilustrasi./Antara
Ilustrasi./Antara

Bisnis.com, MATARAM - Penyaluran kredit perbankan di Kota Mataram hingga Oktober 2021 tertinggi di Nusa Tenggara Barat dibandingkan kabupaten kota lainnya.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB mencatat jumlah penyaluran kredit di Kota Mataram mencapai Rp35,49 triliun, jauh meninggalkan kabupaten kota lainnya yang rata - rata penyaluran kredit di bawah Rp5 triliun.

Lima besar penyalur kredit terbesar selain kota Mataram, yakni Kabupaten Sumbawa dengan nilai penyaluran Rp4,9 triliun, Kota Bima Rp3,5 triliun, Kabupaten Lombok Timur Rp3,4 triliun, dan Lombok Tengah Rp2,8 trilun.

Kepala OJK NTB Rico Rinaldy menjelaskan penyaluran kredit terbesar di kota Mataram karena pusat ekonomi dan bisnis NTB. Walau demikian, kredit di daerah lain perlu digenjot terutama kredit di sektor produktif.

"Daerah lain sebenarnya masih bisa dinaikkan nilai kreditnya, sehingga konsentrasinya tidak hanya di kota Mataram. Kami akan dorong Bank umum dan BPR untuk meningkatkan kredit di kabupaten lain," jelas Rico, Kamis (23/12/2021).

OJK juga mendorong Perbankan di NTB untuk meningkatkan layanan digitalisasi pada 2022 untuk menarik pasar generasi milenial dan meningkatkan kredit di sektor produktif. "Akselerasi digitalisasi perbankan salah satu target kami pada 2022. Bank umum, syariah hingga BPR di NTB harus meningkatkan layanan digital," ujar Rico.

Dari nilai kredit Rp55 triliun hingga Oktober 2021, kredit di NTB didominasi oleh kredit konsumsi Rp24,1 triliun, diikuti oleh kredit modal kerja Rp22,32 triliun, dan kredit investasi Rp8,5 triliun. Sedangkan kredit dari sektor lapangan usaha, penyaluran terbesar ada di lapangan usaha perdagangan besar dan eceran Rp10,98 triliun, pertambangan dan penggalian Rp10,94 triliun, pertanian, perburuan dan kehutanan Rp3,4 triliun, dan penyedia akomodasi dan makan minum Rp1,3 triliun. (K48)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler