Bisnis.com, MATARAM - Korban banjir di dusun Peresak, Desa Meninting Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, masih kekurangan air bersih akibat terputusnya aliran PDAM saat banjir.
Dari pantauan di lapangan, sejumlah 103 kepala keluarga (KK) atau sekitar 600 jiwa di dusun Peresak kekurangan air bersih untuk minum, juga untuk membersihkan perabotan yang terendam banjir dan mandi.
Salah satu warga Dusun Peresak, Darwis menjelaskan belum ada bantuan air bersih untuk warga sejak banjir besar melanda pada Senin (6/12/2021) kemarin. "Belum ada air bersih, bantuan air minum saja sangat sedikit, jika ada bantuan datang hanya habis di warga yang ada di pinggir, kami belum dapat," jelas Darwis kepada Bisnis, Selasa (7/12/2021).
Selain bantuan air bersih, warga juga membutuhkan alat masak seperti kompor yang rusak akibat banjir. Tempat tidur seperti kasur, bantal juga rusak karena ketinggian banjir yang mencapai 1,5 meter. "Kompor, kasur, alat dapur, televisi, semuanya rusak, kami tidak sempat menyelamatkan perabotan karena langsung mengevakuasi diri dan keluarga," jelas Darwis.
Selain Darwis, korban lainnya Wedi menjelaskan bantuan yang sangat mereka butuhkan berupa makanan siap saji, dan kompor untuk memasak, selimut, alas tidur. "Kami dapat bantuan mie instan tetapi tidak bisa dimakan karena tidak ada kompor," ujar Wedi.
Warga saat ini mengaku masih siaga dengan hujan lebat susulan yang akan menyebabkan banjir. "Kami masih siaga sampai saat ini, takut ada hujan dan banjir susulan," jelas Darwis.
Baca Juga
Dari pantauan di lapangan, banjir masih merendam beberapa titik di Lombok Barat, terutama di Meninting, Batulayar, Gunung Sari, genangan air masih terlihat merendam rumah maupun pertokoan hingga jalan raya. (K48)