Bisnis.com, MATARAM - Pengeluaran per kapita Nusa Tenggara Barat hingga November 2021 Rp10.377.000 per orang per tahun atau hanya naik Rp26.000 dibandingkan 2020 yang nilainya Rp10.344.000.
Data Badan Pusat Statistik mencatat kenaikan pengeluaran per kapita di NTB pada 2021 justru turun 2,72 jika dibandingkan dengan pendapatan per kapita NTB pada 2019 yang nilainya Rp10.640.000 per orang per tahun.
Kepala BPS NTB Wahyudin menjelaskan pengeluaran per kapita NTB menunjukkan daya beli masyarakat masih tergolong tinggi dengan daya beli Rp864.000 per orang. "Kalau dari sisi pengeluaran per kapita per orang sudah termasuk tinggi, jumlah tersebut menunjukkan indikator kelayakan hidup di NTB," jelas Wahyudin saat dikonfirmasi, Jumat (3/12/2021).
Baca Juga
Jumlah pengeluaran per kapita menjadi salah satu indikator penentuan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM NTB hingga November berada di peringkat 29 dari 34 provinsi dengan nilai IPM 68,65. IPM di NTB masih pada capaian kategori sedang.
Wahyudin menjelaskan masalah IPM NTB berada di peringkat nomor 6 paling bawah disebabkan oleh rendahnya capaian di sektor pendidikan dan kesehatan. Pada sektor pendidikan harapan lama sekolah hanya 13,90 dan kesehatan dengan indikator harapan hidup 66,69 tahun.
"Peningkatan harapan lama sekolah ini harus dipikirkan bersama bagaimana langkahnya, terutama bagaimana ditingkatkan yang masuk perguruan tinggi, karena masih rendah sekali. Kalau indikator dari pendapatan per kapita relatif sudah tinggi," kata dia. (K48)