Bisnis.com, MATARAM - Rendahnya penjualan handycraft atau kerajinan di gerai UMKM saat event World Superbike menjadi evaluasi Pemprov Nusa Tenggara Barat.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB Ahmad Mashuri mengaku mendapat banyak masukan mengenai kendala yang dihadapi UMKM di event World Superbike.
"Kami sudah menyerap masukan, memang banyak pelajaran dari event kemarin, ada masalah hujan yang turun dua hari berturut-turut, kemudian lokasi gerai, tidak boleh membawa barang masuk saat menonton sehingga banyak yang enggan berbelanja, jadi itu jadi pelajaran ke depan," jelas Mashuri, Senin (22/11/2021).
Untuk penataan lokasi UMKM berjualan yang menjadi keluhan pedagang karena gerai sempat tergenang air saat hujan lebat, Mashuri berjanji akan dilakukan lebih baik saat event MotoGP pada Maret 2022. "Memang kalau lokasi belum siap 100 persen, jadi saat MotoGP akan tertata lebih baik lagi," kata dia.
Sebagai informasi, gerai UMKM di area sirkuit Mandalika berada di beberapa lokasi yakni parkir timur, parkir barat, area dalam sirkuit hingga di area parkir pantai Kuta. Walaupun dilewati penonton, tidak banyak yang tertarik berbelanja di gerai handycraft, berbeda dengan gerai makanan dan minuman yang lebih ramai.
Dampaknya hasil penjualan UMKM handycraft rendah, rata-rata selama event mendapat penghasilan Rp2 juta hingga Rp5 juta. Menanggapi masalah tersebut, Mashuri menjelaskan perlu produk yang lebih kreatif yang bisa menarik minat penonton untuk belanja.
Baca Juga
"Keberadaan UMKM harus tetap ada, tetapi produknya harus lebih inovatif, misalnya di setiap produk ada motif sirkuit Mandalika, baik itu di produk baju, kerajinan tangan, tas, jaket, dengan adanya motif sirkuit Mandalika pasti lebih menarik," ujar Mashuri.
Kementerian Koperasi dan UKM dikatakan akan turun ke NTB membantu pelaku UMKM meningkatkan kualitas produk lebih menarik saat event MotoGP. "Kemarin pak Menteri Koperasi dan UKM datang dan melihat langsung, Dirjen UKM juga datang dan siap membantu kurasi UMKM NTB untuk MotoGP," ungkapnya. (K48)