Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Pasokan Terbatas, Harga Transportasi dan Akomodasi di NTB Melonjak saat WSBK Mandalika 2021

Mahalnya sewa transportasi dan akomodasi saat event World Superbike (WSBK) Mandalika 2021 menjadi keluhan penonton yang berasal dari luar daerah yang perlu segera dibenahi.
Harian Noris Saputra
Harian Noris Saputra - Bisnis.com 23 November 2021  |  11:48 WIB
Pasokan Terbatas, Harga Transportasi dan Akomodasi di NTB Melonjak saat WSBK Mandalika 2021
Penonton menyaksikan balap World Superbike (WSBK) 2021 di tribune pada Jumat (19/11/2021) - Bisnis/Feni Freycinetia

Bisnis.com, MATARAM – Mahalnya sewa transportasi dan akomodasi saat event World Superbike (WSBK) Mandalika 2021 menjadi keluhan penonton yang berasal dari luar daerah yang perlu segera dibenahi.

Harga sewa transportasi, seperti mobil standar maupun mobil mewah naik hingga 100 persen, begitu juga dengan harga hotel yang naik 60–100 persen selama penyelenggaraan ajang balap sepeda motor internasional itu.

Dari informasi di lapangan, harga sewa mobil mewah seperti Alphard berkisar mencapai Rp7 juta per hari dari yang biasanya Rp4 juta.

Ketua Asosiasi Perusahaan Penjualan Tiket Penerbangan Indonesia (Astindo) Nusa Tenggara Barat Muhammad Sahlan mengaku, mendapat keluhan dari penonton WSBK Mandalika 2021 terkait mahalnya biaya akomodasi.

“Memang ada keluhan dari penonton, karena mereka harus menambah budget untuk transportasi dan akomodasi. Harga sewa mobil naik dua kali lipat dari biasanya, ini menjadi evaluasi kami dari pelaksanaan World Superbike kemarin,” jelas Sahlan pada Selasa (23/11/2021).

Mahalnya harga sewa transportasi, kata dia, disebabkan oleh terbatasnya ketersediaan kendaraan di Nusa Tenggara Barat (NTB), di saat kedatangan tamu dari luar daerah itu terbilang tinggi.

“Memang kami kesulitan mencari kendaraan untuk memenuhi kebutuhan tamu. Sama dengan hotel, selain mahal, jumlah hotel juga terbatas,” kata dia.

Untuk mengantisipasi lonjakan harga yang terlalu tinggi saat event MotoGP, Astindo memandang perlu ada aturan harga batas atas dan batas bawah, sehingga citra NTB tetap terjaga sebagai daerah ramah wisatawan.

Selain itu, jumlah kamar hotel juga perlu ditambah agar tamu memiliki pilihan harga saat menonton MotoGP.

“Saat event WSBK Mandalika 2021 saja kami kesulitan seperti ini, apalagi saat event MotoGP yang peminatnya sangat tinggi. Perlu ada aturan batasan harga untuk transportasi dan akomodasi. MGPA juga harus merilis harga tiket jauh-jauh hari, kemarin efektifnya dua minggu, sehingga penonton secara bersamaan memesan hotel dan sewa mobil,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

KEK Mandalika World Superbike
Editor : Lili Sunardi

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    Terpopuler

    Banner E-paper
    back to top To top