Bisnis.com, MATARAM - Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Nusa Tenggara Barat hingga kuartal III/2021 mencapai Rp4,25 triliun yang disalurkan kepada 130.387 debitur.
Penyaluran KUR di NTB didominasi oleh sektor mikro dengan penyaluran mencapai 63,9 persen atau Rp2,7 triliun dengan 92.216 debitur. Kemudian penyaluran kredit terbesar kedua diikuti oleh sektor usaha kecil dengan nilai Rp1,3 triliun, sektor Supermi Rp118 miliar, kredit UMI sejumlah Rp63,6 miliar, dan kredit TKI sejumlah Rp2,4 miliar.
Kepala Direktorat Jenderal Perbendaharaan NTB Sudarmanto menjelaskan kredit KUR dengan skema Supermi sejak digulirkan 2020 mulai tumbuh pesat di NTB. "Kredit KUR dengan skema Supermi tumbuh pesat pada 2021, hal ini menunjukkan minat masyarakat atas program tersebut," jelas Sudarmanto, Jumat (22/10/2021).
Baca Juga
Penyaluran KUR menurut sektor usaha di NTB, paling tinggi terealisasi pada sektor usaha pertanian, perburuan, dan kehutanan sejumlah Rp1,8 triliun, kemudian sektor perdagangan besar dan eceran Rp1,79 triliun. Sektor industri pengolahan Rp268,48 miliar, penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Rp105,41 miliar. Selain itu sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi realisasi Rp35,9 miliar.
Hingga kuartal III/2021, DJPb NT mencatat Bank BRI menjadi bank penyalur KUR terbesar di NTB. "Bank BRI menyalurkan Rp2,5 triliun dana KUR atau 60,23 persen dari seluruh target penyaluran," ujar Sudarmanto.
Setelah Bank BRI, Bank Mandiri menjadi penyalur kedua dengan realisasi Rp622 miliar, kemudian Bank BNI dengan nilai penyaluran Rp568 miliar. (K48)