Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Perbankan di Bali Akhirnya Tumbuh Lagi

Penyaluran kredit baru yang dilakukan industri perbankan di Bali sebagian besar merupakan bagian dari Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Petugas bank menjelaskan mengenai kredit usaha rakyat (KUR)./Antara-R. Rekotomo
Petugas bank menjelaskan mengenai kredit usaha rakyat (KUR)./Antara-R. Rekotomo

Bisnis.com, DENPASAR — Penyaluran kredit di Bali akhirnya mengalami pertumbuhan pada kuartal II/2021 yakni pada level 0,49 persen setelah dua periode sama sebelumnya terkoreksi.

Adapun berdasarkan data Kantor Bank Indonesia Perwakilan Bali, pertumbuhan kredit perbankan pada kuartal III/2020 adalah sebesar 2,47 persen. Pergerakan kredit mulai menukik pada kuartal IV/2021 menjadi minus 0,48 persen. Kondisi ini berlanjut pada kuartal I/2021 dengan pertumbuhan minus 0,02 persen.

Pada kuartal II/2021, pertumbuhan kredit mampu tumbuh 0,49 persen dengan nilai menjadi Rp104,02 triliun.

Peningkatan ini pun didorong oleh pertumbihan pada kredit investasi. Pada kuartal II/2021, kredit ke sektor tersebut mampu tumbuh 6,66 persen. Di satu sisi, kredit sektor konsumsi maupun modal kerja masing-masing terkoreksi sedalam minus 4,69 persen dan minus 0,13 persen.

Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Bali Trisno Nugroho mengatakan penyaluran kredit baru yang dilakukan industri perbankan di Bali sebagian besar merupakan bagian dari Kredit Usaha Rakyat (KUR). Perbankan pun dalam menyalurkan kredit tersebut dilakukan secara berhati-hati.

Menurutnya, sektor yang masih potensial disalurkan kredit adalah pertanian, informasi dan komunikasi, hingga kesehatan.

"Di era sekarang ada teori credit crunch, bank-bank konservatif melakukan pemberian kredit. Bank akan memilih dengan hati-hati debitur-debitur yang masih baik," katanya kepada Bisnis, Selasa (7/9/2021).

Menurutnya, potensi pertumbuhan ekonomi Bali sejalan dengan aktivitas ekonomi yang menuju normalisasi. Apalagi ditambah dengan menggeliatnya pariwisata. Kegiatan ekonomi yang kembali tumbuh akan membuat pengusaha memerlukan tambahan modal.

"Selama belum ada kedatangan wisnus dan atau wisman dan Covid-19 masih belum melandai. Pertumbuhan kredit sejalan dengan aktivitas ekonomi di Bali," sebutnya.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar Ida Bagus Raka Suardana menilai penyaluran kredit yang mulai tumbuh tersebut sudah sesuai dengan prinsip kehati-hatian yang dilakukan perbankan. Perbankan telah menganalisis debitur-debitur yang memiliki prospek untuk disalurkan kredit.

"Tentunya debitur yang masih hidup akan disalurkan kredit seperti yang bergerak dalam jasa ekspor maupun kuliner," sebutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler