Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Kredit Perbankan di Bali Akhirnya Tumbuh Lagi

Penyaluran kredit baru yang dilakukan industri perbankan di Bali sebagian besar merupakan bagian dari Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Ni Putu Eka Wiratmini
Ni Putu Eka Wiratmini - Bisnis.com 07 September 2021  |  10:15 WIB
Kredit Perbankan di Bali Akhirnya Tumbuh Lagi
Petugas bank menjelaskan mengenai kredit usaha rakyat (KUR). - Antara/R. Rekotomo

Bisnis.com, DENPASAR — Penyaluran kredit di Bali akhirnya mengalami pertumbuhan pada kuartal II/2021 yakni pada level 0,49 persen setelah dua periode sama sebelumnya terkoreksi.

Adapun berdasarkan data Kantor Bank Indonesia Perwakilan Bali, pertumbuhan kredit perbankan pada kuartal III/2020 adalah sebesar 2,47 persen. Pergerakan kredit mulai menukik pada kuartal IV/2021 menjadi minus 0,48 persen. Kondisi ini berlanjut pada kuartal I/2021 dengan pertumbuhan minus 0,02 persen.

Pada kuartal II/2021, pertumbuhan kredit mampu tumbuh 0,49 persen dengan nilai menjadi Rp104,02 triliun.

Peningkatan ini pun didorong oleh pertumbihan pada kredit investasi. Pada kuartal II/2021, kredit ke sektor tersebut mampu tumbuh 6,66 persen. Di satu sisi, kredit sektor konsumsi maupun modal kerja masing-masing terkoreksi sedalam minus 4,69 persen dan minus 0,13 persen.

Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Bali Trisno Nugroho mengatakan penyaluran kredit baru yang dilakukan industri perbankan di Bali sebagian besar merupakan bagian dari Kredit Usaha Rakyat (KUR). Perbankan pun dalam menyalurkan kredit tersebut dilakukan secara berhati-hati.

Menurutnya, sektor yang masih potensial disalurkan kredit adalah pertanian, informasi dan komunikasi, hingga kesehatan.

"Di era sekarang ada teori credit crunch, bank-bank konservatif melakukan pemberian kredit. Bank akan memilih dengan hati-hati debitur-debitur yang masih baik," katanya kepada Bisnis, Selasa (7/9/2021).

Menurutnya, potensi pertumbuhan ekonomi Bali sejalan dengan aktivitas ekonomi yang menuju normalisasi. Apalagi ditambah dengan menggeliatnya pariwisata. Kegiatan ekonomi yang kembali tumbuh akan membuat pengusaha memerlukan tambahan modal.

"Selama belum ada kedatangan wisnus dan atau wisman dan Covid-19 masih belum melandai. Pertumbuhan kredit sejalan dengan aktivitas ekonomi di Bali," sebutnya.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar Ida Bagus Raka Suardana menilai penyaluran kredit yang mulai tumbuh tersebut sudah sesuai dengan prinsip kehati-hatian yang dilakukan perbankan. Perbankan telah menganalisis debitur-debitur yang memiliki prospek untuk disalurkan kredit.

"Tentunya debitur yang masih hidup akan disalurkan kredit seperti yang bergerak dalam jasa ekspor maupun kuliner," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bali perbankan denpasar kredit perbankan
Editor : Miftahul Ulum

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top