Bisnis.com, DENPASAR -- PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali memfokuskan penyaluran pembiayaan lewat produk kredit usaha rakyat (KUR) untuk mendukung pemulihan ekonomi Bali.
Adapun pada kuartal II/2021, penyaluran KUR BPD Bali telah mencapai Rp491,8 miliar dari target Rp300 miliar. Artinya, realisasi penyaluran KUR pada kuartal II telah tercapai 163,93 persen. Selama 2021, BPD Bali menargetkan penyaluran KUR senilai Rp830,2 miliar.
Terkait subsidi bunga untuk debitur KUR, dari Mei 2020 hingga kuartal II/2021, BPD Bali telah menyalurkan ke 12.060 debitur dengan nominal Rp43,7 miliar.
Direktur Utama BPD Bali I Nyoman Sudharma mengatakan penyaluran KUR merupakan solusi untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. Apalagi, Bali memiliki potensi untuk disalurkan KUR.
Menurutnya, dengan KUR, masyarakat Bali yang ingin mengembangkan usahanya, akan mendapatkan subsidi bunga dan penjaminan maupun asuransi kredit. Hal ini sekaligus juga menjadi mitigasi risiko bagi BPD Bali untuk tetap bisa mendorong pertumbuhan kredit di tengah situasi pandemi.
"Untuk membantu pemulihan ekonomi nasional dorongan untuk penyaluran KUR menjadi salah satu solusi," katanya kepada Bisnis, Rabu (8/9/2021).
Baca Juga
Lebih lanjut, Nyoman menjelaskan, penyaluran KUR tersebut juga ikut berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan kredit. Pada kuartal II/2021, BPD Bali mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 6,04 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/YoY) menjadi Rp19,65 triliun.
"Untuk kredit tumbuh positif diantaranya memang karena pertumbuhan KUR," sebutnya.
Direktur Kredit BPD Bali I Made Lestara Widiatmika mengatakan penyaluran kredit ke UMKM, lewat KUR maupun Non KUR memang telah mendorong pertumbuhan kredit BPD Bali. Pertumbuhan kredit BPD Bali tersebut bahkan lebih tinggi dari rata-rata industri perbankan di Bali yang hanya tumbuh 0,44 persen seperti data Bank Indonesia.
"Memang UMKM tersebut merupakan debitur yang masih bisa bertumbuh di tengah belum pulihnya perekonomian Bali," sebutnya.
Adapun Bank BPD Bali memang berupaya mendukung Pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Nasional dengan turut berperan serta dalam sejumlah program PEN. Selain dengan mendorong penyaluran KUR, BPD Bali juga tetap memberikan restrukturisasi kredit kepada 11.265 debitur. Restrukturisasi ini diharapkan dapat memberikan ruang bagi debitur yang usahanya terdampak pandemi Covid-19 untuk dapat tetap bertahan.
Selain itu, BPD Bali juga menyalurkan subsidi bunga kredit UMKM Non KUR sejak Mei 2020 kepada 5.394 debitur dengan nominal subsidi Rp16,06 miliar, dan penyaluran kredit kepada UMKM dengan penjaminan dari Pemerintah senilai Rp18,03 miliar.
Terkait program penempatan uang negara, BPD Bali telah menyalurkan PUN tahap I senilai Rp2,59 triliun kepada 13.150 debitur atau sebesar 370 persen dari target Rp700 miliar. Penyaluran PUN tahap II dengan total realisasi Rp1,9 Triliun kepada 11.308 debitur, mencapai 172,30 persen dari target Rp1,1 triliun.