Bisnis.com, DENPASAR — Pemerintah Denpasar meminta pelaku usaha ikut terlibat dalam pembangunan kota lantaran pandemi telah menggerogoti realisasi pendapatan asli daerah.
Hal tersebut disampaikan pada Rapat Teknis Partisipasi Dunia Usaha Dalam Pembangunan yang digelar secara virtual dari Kantor Wali Kota Denpasar.
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana Kota Denpasar Tahun 2021-2026 telah ditetapkan. Dokumen tersebut secara otomatis menjadi acuan perencanaan pembangunan 5 tahun kedepan oleh semua stakeholder di Kota Denpasar.
Hanya, saat ini, pembangunan Kota Denpasar dihadapkan dengan pandemi Covid-19 yang mewabah. Adanya pandemi tersebut pun memberikan dampak terhadap Pendapatan Asli Derah (PAD).
APBD Kota Denpasar pun difokuskan pada belanja penanganan Covid-19, pendidikan, kesehatan, sosial serta pemulihan ekonomi.
“Dari kondisi ini tentu kami memberikan ruang bagi pelaku usaha untuk ikut berkontribusi dengan mengarahkan CSR digunakan sebagai alternatif guna mendukung pembangunan di Kota Denpasar,” katanya seperti dikutip dalam rilis, Rabu (8/9/2021).
Baca Juga
Jaya Negara juga menekankan bahwa pembangunan dan pembiayaan ini dilaksanakan dengan mengedepankan transparansi, efisiensi, dan tepat sasaran.
“Tentunya kami berharap rapat teknis ini dapat dimanfaatkan OPD di Lingkungan Pemkot Denpasar untuk memahami prioritas pembangunan selama 5 tahun dan juga program strategis yang dapat dikolaborasikan dengan pelaku usaha di Kota Denpasar,” harapnya
Sementara itu, Wakil Ketua Kadin Kota Denpasar Wayan Suananta Wijaya menyambut baik pelaksanaan rapat teknis ini. Momentum ini merupakan awal yang baik guna menciptakan pembangunan Kota Denpasar yang berkelanjutan.
“Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kesempatan yang diberikan Pemkot Denpasar kepada Kadin, tentunya sinergitas yang sudah baik ini agar terus dijaga bersama dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan berkemanfaatan,” ujarnya.