Bisnis.com, MATARAM - Harga cabai di Nusa Tenggara Barat turun signifikan akibat stok cabai yang melimpah dan permintaan yang tidak begitu
Harga cabai rawit di pasaran berkisar di harga Rp13.000, cabai merah besar Rp15.000 dan cabai merah keriting Rp12.000 per kilogram.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Disdag NTB Prihatin Haryono menjelaskan harga merosot disebabkan stok cabai di NTB tinggi pada karena panen raya dari petani.
"Memang tidak bisa dihindarkan, suplai cabai dari petani sedang tinggi, sedangkan permintaan masyarakat tidak banyak. Setiap tahun pasti terjadi pada bulan seperti Agustus ini," jelas Haryono kepada Bisnis, Kamis (26/8/2021).
Perdagangan cabai ke luar daerah sebagai salah satu solusi menaikkan harga sulit dilakukan karena komobitas cabai tidak tahan lama.
"Kalau dijual ke luar daerah susah dilakukan, karena cabai ini komoditas yang tidak tahan lama. Kami punya pasar lelang online dari Dinas Perdagangan yang menghubungkan pembeli dari luar daerah dengan petani, tidak ada petani cabai yang ikut, karena memang sulit," jelas Haryono.
Baca Juga
Harga cabai di NTB sebelum turun signifikan sempat tinggi hingga di harga Rp100.000 ribu hingga Rp180.000 ribu pada Maret hingga Juni 2021. Walaupun harga turun, menurut Haryono belum menkhawatirkan. "Saya lihat harganya masih wajar, tidak mengkhawatirkan," ujarnya.
Data BPS NTB menunjukkan, cabai merupakan salah satu komoditas holtikultura yang diproduksi tinggi, pada 2020 saja jumlah produksi cabai di NTB mencapai 1,1 juta ton. (K48)