Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NTB Targetkan 16 Desa Wisata Baru pada 2021

Pemprov NTB juga fokus pada penataan desa wisata yang telah dibentuk seperti akses ke desa wisata, amenitas, daya tarik desa wisata seperti atraksi.
Foto udara destinasi wisata Pantai Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Senin (7/6/2021). Pemprov NTB menyambut positif rencana Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk membuat kebijakan work from Lombok atau bekerja dari Lombok dan destinasi wisata lainnya di Indonesia./Antara-Ahmad Subaidi.
Foto udara destinasi wisata Pantai Mandalika di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Senin (7/6/2021). Pemprov NTB menyambut positif rencana Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk membuat kebijakan work from Lombok atau bekerja dari Lombok dan destinasi wisata lainnya di Indonesia./Antara-Ahmad Subaidi.

Bisnis.com, MATARAM - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menargetkan 16 desa wisata baru pada 2021 dari target 99 desa wisata selama lima tahun.

Sejak 2019, NTB sudah memiliki 41 desa wisata baru dengan rincian 20 desa wisata baru pada 2019, 20 desa wisata pada 2020.

Sekretaris Dinas Pariwisata NTB Lalu Hasbul Wadi menjelaskan target NTB menjadikan desa wisata sebagai destinasi utama selain destinasi super prioritas selain Mandalika. "Selama ini desa wisata hanya dijadikan destinasi alternatif, desa wisata harus menjadi destinasi utama karena diminati wisatawan mancanegara," jelas Hasbul pada bincang gemilang desa wisata yang dikutip pada Senin (28/6/2021).

Selain membentuk desa wisata baru, Pemprov NTB juga fokus pada penataan desa wisata yang telah dibentuk seperti akses ke desa wisata, amenitas, daya tarik desa wisata seperti atraksi.

"Variasi atraksi di desa wisata menjadi daya tarik untuk wisatawan tinggal atau menginap lebih lama. Kemasan seperti papan informasi story telling mengenai sejarah dan budaya desa tersebut menjadi penting," ujar Hasbul

Pengembangan desa wisata NTB juga didukung oleh pembangunan 380 home stay yang dibiayai oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Home stay yang baru dibangun tersebut diharapkan dapat dikelola dengan baik dari segi kebersihan dan kenyamanan home stay.

NTB telah memiliki desa wisata yang tersohor hingga internasional seperti desa wisata Sada di Lombok Tengah, desa wisata Kembang Kuning, Tete Batu, Sembalun di Lombok Timur, desa wisata Mantar, Tatar di Sumbawa.

Kepala Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB Ari Garmono menjelaskan dalam promosi desa wisata NTB akan melibatkan kalangan milenial yang aktif sebagai influencer, menurutnya promosi saat pandemi diperlukan sebagai tawaran bagi wisatawan yang akan berlibur pasca pandemi.

"Promosi tetap perlu di masa pendemi, agar wisatawan sudah punya list ketika ke NTB tujuannya. Promosi saat ini gampang, bisa memanfaatkan teknologi dengan melibatkan influencer," jelas Ari.

Menurut Ari, NTB perlu membenahi atraksi budaya yang akan disajikan kepada wisatawan dan juga melengkapi infrastruktur seperti venue atraksi. "NTB belum memiliki venue atraksi sebagai tempat menampilkan atraksi secara reguler," ujarnya. (K48)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper