Bisnis.com, DENPASAR - Bank Pembangunan Daerah Bali menyiapkan dana Rp59 juta untuk 59 orang masyarakat di Pulau Dewata yang sudah atau baru memulai usaha.
Dirut Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali I Nyoman Sudharma mengatakan pihaknya memiliki visi untuk melayani UMKM di tengah pandemi Covid-19. Sehingga disalurkan stimulus modal kerja untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha UMKM.
Bagi masyarakat umum yang ingin memulai usaha atau yang sudah memiliki usaha produktif dapat mendaftarkan diri melalui http://bit.ly/hutbpdbali59tahun.
"Ada sejumlah benefit bagi masyarakat yang ikut dalam program ini, yakni kesempatan memperoleh stimulus bagi 59 orang dalam rangka HUT BPD Bali ke-59 dengan nilai Rp1 juta per orang," kata dia dalam rilis, Sabtu (15/5/2021).
Menurutnya untuk mendapatkan stimulus ini ada beberapa tahapan pelaksanaan yang harus diikuti. Pertama melakukan pendaftaran dari 11-19 Mei 2021. Kedua, peserta disyaratkan untuk mengikuti webinar dan menginput bisnis atau rencana bisnis pada 20 Mei 2021.
Kemudian, pengumuman peserta webinar penerima stimulus dilaksanakan pada 5 Juni 2021 melalui link http://bit.ly/pengumumanhutbpdbali59tahun. Dana akan dicairkan sampai dengan 30 Juni 2021 pada rekening tabungan Bank BPD Bali.
Baca Juga
"Dalam pemilihan peserta penerima stimulus, tim penilai memilih berdasarkan keikutsertaan dalam acara webinar secara penuh dan jenis usaha/rencana usaha yang diajukan," jelasnya.
Adapun dalam webinar, materi yang akan diberikan mencakup strategi pemasaran digital UMKM, strategi pengemasan produk dan sharing UMKM yang berhasil survive di masa pandemi, serta program kredit KUR.
Lebih lanjut, Bank BPD Bali turut menggandeng kampus IT STMIK Primakara Denpasar untuk melaksanakan program ini. Sehingga melalui kerja sama dengan perguruan tinggi dapat meningkatkan kualitas dari pelaku usaha, khususnya dalam bidang digitalisasi.
"Kerja sama dengan STMIK Primakara sebagai salah satu kampus IT di Bali diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelaku UMKM terutama dalam bidang digitalisasi produk," jelas Sudharma.
Pihaknya juga berharap pangsa pasar UMKM lebih luas dan lebih besar dengan pemasaran digital. Terlebih dengan adanya bonus demografi, UMKM baru yang lahir dikelola generasi muda dengan kemampuan lebih cepat menguasai pemasaran digital.