Bisnis.com, DENPASAR - PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali melakukan kerja sama dengan PT Alto Hasil Digital Indonesia untuk meningkatkan penetrasi standar nasional kode respons cepat atau Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) di Pulau Dewata.
Adapun, PT Alto Hasil Digital Indonesia (AHDI), perusahaan operator pembayaran (switching company), memiliki 6.000 merchant secara nasional. Hampir 80 persen di antaranya atau sekitar 5.000 merchant berlokasi di Bali dengan bergerak di sektor pariwisata.
AHDI saat ini telah menjadi mitra resmi AliPay, Liquid Pay, dan WeChat Pay. Dengan demikian, wisatawan asal China maupun Singapura sudah dapat bertransaksi menggunakan ketiga dompet digital tersebut di Indonesia.
Dengan kerja sama tersebut, BPD Bali akan menyediakan layanan QRIS kepada merchant AHDI. Di sisi lain, AHDI juga menyepakati adanya akuisisi merchant ke BPD Bali.
Direktur Utama BPD Bali Nyoman Sudharma mengatakan kerja sama tersebut merupakan salah satu bagian dari persiapan pembukaan pariwisata Pulau Dewata. Dengan penerapan QRIS, wisatawan asing terutama dari China, dapat dengan mudah melakukan transaksi tanpa harus bersentuhan.
Apalagi, merchant yang menerapkan QRIS sebagai persiapan pembukaan pariwisata tersebut belum akan terbebani biaya. Penerapan QRIS tersebut pun dinilai akan sangat menguntungkan pemulihan ekonomi Bali.
Baca Juga
"Adanya Covid-19 ini kita memerlukan persiapan pemulihan ekonomi, termasuk rencana pembukaan pariwisata internasioanl, kita kan harus persiapkan, kalau buka kita belum siap nanti bagaimana pasar, dengan kerja sama ini sebagai persiapan, toh tidak ada beban apa-apa," katanya, Selasa (27/4/2021).
Menurutnya, saat ini hampir 30 persen transaksi QRIS di BPD Bali berasal dari sektor pariwisata. Harapannya, jika pariwisata bisa normal kembali, transaksi digital terutama melalui QRIS di sektor tersebut bisa meningkat lagi.
Pada tahun ini, Bali menargetkan 300.000 mechant QRIS. Hingga Maret 2021, BPD Bali mencatat telah mengaplikasikan QRIS ke 13.679 merchant atau meningkat 24,35 persen dari posisi akhir tahun (year to date/ytd).
Sejak diterapkan per Januari 2020 lalu, rata-rata penambahan merchant QRIS BPD Bali adalah sebanyak 1.000 merchant per bulan. Khusus pada Maret 2021, penambahan jumlah merchant mencapai 1.112 merchant.
Selain peningkatan mechant, nilai transaksi QRIS yang dicatat BPD Bali juga mengalami peningkatan. Nominal transaksi QRIS pada Maret 2021 meningkat 18,57 persen dibandingkan bulan lalu dengan nilai transaksi Rp35,94 miliar.
"Dengan masuknya merchant-merchant AHDI, akan meningkatkan volume transaksi dan target QRIS di Bali," sebutnya.
Direktur AHDI Albertus Bambang Koes Rudiyanto mengatakan potensi transaksi QRIS yang digunakan wisatawan asing cukup tinggi di Bali. Sebelum pandemi saja, kunjungan wisatawan China ke Bali bisa mencapai 2 juta wisatawan.
Sementara itu, pada 2019 lalu, nilai transaksi digital yang difasilitas mechant di bahwa AHDI mencapai Rp4,5 miliar per hari. Namun, karena pandemi, transkasi merchant yang bermitra dengan AHDI hanya bisa mengandalkan wisatawan domestik saja.
"Potensi besar sekali, sebelum pandemi kan 2 juta turis China, apalagi Liquid Pay yang memfasilitasi wisatawan Singapura bisa diterapkan," sebutnya.