Bisnis.com, DENPASAR — Penurunan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali telah terjadi sebelum pandemi Covid-19 memasuki Indonesia atau sejak Februari 2020.
Berdasarkan data Dinas Pariwisata Bali, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada Januari 2020 adalah sebanyak 528.883 wisman atau naik 15,93 persen secara tahunan (year on year/YoY). Pada Februari 2020, jumlah kunjungan menjadi 363.937 wisman atau turun 16,82 persen (YoY).
Penurunan kunjungan wisman kemudian berlanjut semakin dalam pada Maret 2020 menjadi 156.876 wisman atau minus 65,11 persen (YoY). Pada April hingga Juli 2020, kunjungan wisman semakin terpuruk dengan penurunan sebesar 99,9 persen (YoY). Kondisi tersebut berlanjut hingga akhir tahun seiring dengan kebijakan lockdown sejumlah negara dan larangan masuk turis asing ke Indonesia.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa mengakui pada Februari 2020 memang terjadi penurunan kunjungan wisatawan mancenegara. Penurunan ini disebabkan oleh anjloknya kunjungan wisatawan asal Tiongkok. Penurunan kunjungan wisatawan Tiongkok dipicu oleh mulai mewabahnya Covid-19 di Wuhan, China.
"Kalau Januari kan masih terjadi peningkatan, karena di Wuhan terjadi kasus sejak akhir Desember, sehingga terjadi penurunan wisman Tiongkok ke Bali," katanya kepada Bisnis, Senin (22/2/2021).
Secara total, kunjungan wisman ke Bali selama 2020 mencapai 1.050.504 wisatawan atau menurun 83,26 persen YoY. Kunjungan wisman pada 2020 menjadi yang terendah selama 13 tahun terakhir. Bahkan, realisasinya jauh di bawah kunjungan wisman pada 2008 yang mencapai 1.968.892 wisatawan.
Baca Juga
Kunjungan wisatawan mancanegara tertinggi terjadi pada 2019 yang mencapai 6.275.210 wisatawan. Penurunan kunjungan terdalam pada 2020 terjadi pada wisatawan Tiongkok dengan besaran 90,11 persen (YoY).
Dari persentase kebangsaan, wisatawan Australia menyumbang porsi kunjungan terbesar yakni sebanyak 21,17 persen dari total kunjungan. Penurunan wisatawan Australia selama 2020 mencapai 82,14 persen (YoY).