Bisnis.com, MATARAM - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Sitti Rohmi Djalilah berpendapat temuan kasus infeksi corona (Covid-19) di wilayah setempat bakal melonjak karena percepatan penanganan.
Wagub menjelaskan sejak pekan kedua April telah memiliki alat sehingga hasil tes Covid-19 bisa diketahui cepat. Bila hasil diperoleh cepat maka data positif Covid-19 akan melonjak.
"Ini kabar baik karena bisa melokalisir dan menangani lebih lanjut," jelasnya melalui instragram, Senin (27/4/2020).
Adapun jumlah pasien Covid-19 di Nusa Tenggara Barat, Minggu (26/4/2020), bertambah 15 orang sehingga jumlah kasus akibat penyakit itu menjadi 195 orang.
Baca Juga
"Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap 105 sampel swab dengan hasil 82 sampel negatif, 8 sampel ulangan positif dan 15 sampel kasus positif Covid-19 baru," ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB yang juga Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Covid-19 NTB, H Lalu Gita Ariadi di Mataram, Minggu.
Ia menjelaskan 15 orang positif COVID-19 baru itu, terbanyak berasal dari Kabupaten Dompu 8 orang, Kabupaten Bima 4 orang dan Kota Mataram 3 orang.
"Kebanyakan pasien positif baru ini memiliki riwayat perjalanan ke Gowa, Makassar. Saat ini mereka sedang menjalani karantina di tempat masing-masing dan dalam kondisi baik," terangnya.
Selain adanya kasus positif baru, kata Gita, juga terdapat dua orang warga NTB yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif.
"Dua orang yang telah sembuh tersebut, yakni pasien nomor 11 inisial N (65) laki-laki warga Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara dan pasien nomor 49 inisial ATW (36), laki-laki, usia 36 tahun, penduduk Kelurahan Kekalik, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram," jelasnya.
Menurut Sekda, dengan adanya tambahan 15 kasus baru terkonfirmasi positif dan 2 orang tambahan sembuh, dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di NTB menjadi 195 orang, dengan perincian 23 orang sudah sembuh, 4 meninggal dunia, serta 164 orang masih positif dan dalam keadaan baik.
"Untuk mencegah penularan dan deteksi dini penularan COVID-19, petugas kesehatan tetap melakukan contact tracing terhadap semua orang yang pernah kontak dengan yang terkonfirmasi positif," katanya.