Bisnis.com, DENPASAR - Gubernur Bali Wayan Koster memiliki 5 program prioritas kerja, salah satunya adalah penyediaan listrik menggunakan energi baru terbarukan (EBT).
Koster mengatakan, program tersebut bertujuan agar Bali nantinya bisa mandiri di bidang energi.
Saat ini, lanjutnya, Bali memiliki ketersediaan energi sebesar 1.320 megawatt dengan rincian 920 megawatt bersumber dari Bali 400 megawatt dari luar Bali (Paiton) melalui sistem kabel laut bawah lautnya.
Koster memaparkan bahwa tingkat pertumbuhan penggunaan listrik mengalami peningkatan rata-rata mencapai 6,5 persen setiap tahun nya. Dia menyebut, jika hal ini tidak segera tertangani, maka defisit energi di Bali akan terjadi.
"Belum lagi jika ada trouble dari PLTU Paiton bisa sering mati lampu kita," ujarnya di gedung Art Center Kamis, (5/9/2019).
Koster menegaskan, untuk mewujudkan Bali bisa mandiri di bidang energi, pihaknya akan menggunakan energi listrik dengan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT). Tujuannya agar Bali memiliki energi yang bersih sebagai bagian untuk menjaga alam Bali.
Baca Juga
Oleh karena itu, Koster secara tegas akan melarang penggunaan listrik bertenaga batubara dan bioetanol.
Untuk merealisasikan hal tersebut pihaknya memiliki sumber energi baru alternatif dengan akan membangun beberapa pembangkit listrik tenaga gas di beberapa wilayah seperti Buleleng, Jembrana.
Selain itu juga berencana membangun pembangkit listrik tenaga surya di Klungkung dan Karangsem.
"Khusus untuk pembangunan pembangkit tenaga listrik berbasis gas di Celukan Bawang, akan memiliki kapasitas 700 megawatt proyek ini akan dimulai pembangunannya pada tahun 2020," ujarnya.
Dia mengatakan, upaya lain yang dilakukan untuk mendukung upaya masyarakat Bali mandiri secara energi listrik pihaknya akan menjalin kerja sama baik dengan Badan Pengembangan Kementerian ESDM tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral yang lakukan pada 5 Oktober mendatang di kampus Unud Denpasar.
Koster menjelaskan, pihaknya juga akan melakukan kerja sama dengan pihak lain seperti PLN, Pertamina dan Indonesia power. "Kami juga akan membangun kampus khusus energi baru dan terbarukan di Jimbaran," ujarnya.