Bisnis.com, KUTA – Kementerian PUPR merehabilitasi waduk muara pertama di Indonesia yakni Waduk Muara Nusa Dua, Denpasar.
Rehabilitasi yang menelan dana senilai Rp205 miliar ini akan meningkatkan kapasitas pasokan air baku dari 300 liter kubik per detik menjadi 500 liter kubik per detik. Peningkatan itu sekaligus akan mengembalikan fungsi waduk ini sebagai salah satu sumber air baku bagi warga Denpasar.
"Dua tahun lalu hanya 300 liter per detik dan sekarang 500 liter per detik jadi bisa diambil PDAM. Jadi ini sangat bermafaat bagi Denpasar untuk air baku karena ini air tawar. Ini waduk muara pertama dibangun di Indonesia, yang kedua di Batam," jelas Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat kunjungan ke Waduk Muara Nusa Dua di Kuta, Jumat (14/6/2019).
Menurutnya progres rehabilitasi waduk di perbatasan Denpasar dan Badung tersebut sudah mencapai 81%. Ditargetkan pada akhir Desember 2019 sudah rampung.
Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Nusa Penida Kementerian PUPR Airlangga Mardjono menuturkan Waduk Muara Nusa Dua dibangun pada 1996. Hanya saja sejak beberapa tahun lalu, fungsinya mengalami penurunan karena sedimentasi.
Waduk Muara Nusa Dua merupakan muara dari sungai yang melintasi Kota Denpasar, yakni Tukad Badung. Sungai ini melintasi daerah pemukiman dan banyak dipenuhi sampah.
Airlangga menuturkan rehabilitasi waduk meliputi penataan tepi waduk dari awalnya menggunakan batu menjadi sheet pile. Selain itu perbaikan saluran untuk mengalirkan sedimen.
"Ada dua zona pengendapan dan pemanfaatan. Pemanfaatan utuk sumber air baku Denpasar dan badung. Sekarang sudah 300 liter per detik nanti setelah direhap menjadi 500 liter per detik," tuturnya.