Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank BPD Bali Raih Penghargaan Bisnis Indonesia Awards 2025

PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali meraih penghargaan dalam Bisnis Indonesia Awards 2025 dalam Kategori Bank dengan Aset di atas Rp30 triliun.
Bank BPD Bali meraih penghargaan dalam ajang Bisnis Indonesia Awards 2025 dalam Kategori Bank dengan Aset di atas Rp30 triliun./Ist
Bank BPD Bali meraih penghargaan dalam ajang Bisnis Indonesia Awards 2025 dalam Kategori Bank dengan Aset di atas Rp30 triliun./Ist

Bisnis.com, DENPASAR – PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali meraih penghargaan dalam ajang Bisnis Indonesia Awards 2025 dalam Kategori Bank dengan Aset di atas Rp30 triliun yang dinilai mampu bertahan di tengah ketidakpastian global dan kondisi perekonomian nasional dan domestik yang cukup menantang. 

Penghargaan diberikan langsung oleh Presiden Direktur Bisnis Indonesia Group (BIG), Lulu Terianto pada ajang Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2025 yang digelar di Jakarta pada Senin (30/6/2025) malam yang mengangkat tema Resilience Towards Uncertainty. Penghargaan diberikan setelah melalui penilaian yang panjang, mengukur kinerja perusahaan dalam tiga tahun terakhir yakni sejak 2022 hingga 2024. Tiga tahun tersebut disebut merupakan tahun penuh tantangan atau resilience bagi dunia usaha di Indonesia. 

Bank BPD Bali menjadi salah satu perusahaan yang tetap survive dan tumbuh di tahun yang penuh tantangan tersebut. Hal tersebut bisa dilihat dari kinerja Bank BPD Bali tahun 2022 menunjukkan akselerasi. Pertumbuhan laba Bank BPD Bali mencapai 9,89% (year on year/YoY), lebih tinggi dari pertumbuhan laba tahun 2021 sebesar 5,24% (yoy). Aset Bank BPD Bali tumbuh 11,24% (YoY), didukung pertumbuhan kredit dan DPK yang masing-masing tumbuh sebesar 1,35% (YoY) dan 13,16% (YoY). 

Kemudian di 2023, Bank BPD Bali terus tumbuh positif dengan laba bersih audited sebesar Rp738 miliar atau tumbuh 22,32% (YoY) dibandingkan 2022. Total aset juga meningkat, menjadi Rp34,31 triliun pada akhir September 2023, tumbuh 10,93% (YoY). 

Kemudian di 2024 BPD Bali mencetak laba senilai Rp878,47 miliar sepanjang 2024. Realisasi ini tumbuh 19% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp738,23 miliar pada 2023. Berdasarkan publikasi laporan keuangan di harian Bisnis Indonesia edisi Senin (20/1/2025), perolehan itu salah satunya ditopang oleh pendapatan bunga bersih (net interest income) yang naik 5,78% (YoY) dari Rp2,24 triliun menjadi Rp2,37 triliun. 

Rasio margin bunga bersih (net interest margin) tercatat turun tipis dari 7,16% menjadi 6,66%. Pendapatan berbasis komisi (fee-based income) Bank BPD Bali tercatat sebesar Rp129,43 miliar, naik 13,94% (YoY) dari Rp113,6 miliar. Pendapatan lainnya juga tumbuh signifikan 36,48% menjadi Rp96,53 miliar.

Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma mengucapkan terimakasih atas penghargaan yang diberikan oleh Bisnis Indonesia. “Kami mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan. Penghargaan kategori BPD aset di atas Rp30 triliun ini akan menjadi motivasi bagi Bank BPD Bali untuk lebih baik ke depannya,” jelas Sudharma. 

Presiden Komisaris Bisnis Indonesia Group, Hariyadi B Sukamdani menjelaskan penyelenggaraan Bisnis Indonesia Awards (BIA) 2025 telah memasuki edisi ke-23. BIA diberikan kepada emiten yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan non emiten yang berkinerja baik. 

“Ajang yang telah dimulai sejak 2002 bertujuan untuk mendorong dunia usaha agar dapat berkontribusi lebih besar dalam perekonomian nasional. Tahun ini kami mengusung tema Resilience Towards Uncertainty yang menjadi cerminan perjalanan yang telah kita lalui bersama, ketidakpastian dilihat tidak lagi menjadi hambatan, tetapi telah menjadi katalis solusi inovatif,” jelas Sukamdani. 

Penghargaan diberikan setelah melalui penjurian yang kredibel, melibatkan dewan juri yang memiliki kredibilitas yang tinggi. Tahun ini, Dewan Juri BIA 2025 terdiri dari praktisi terkemuka, yaitu Wimboh Santoso (Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Periode 2017-2022), Mardiasmo (Wakil Menteri Keuangan Republik Indonesia Periode 2014-2019), Lulu Terianto (Presiden Direktur Bisnis Indonesia Group), Rudiantara (Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Periode 2014-2019), dan Raden Pardede (Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan/KSSK Periode 2008-2009). 

Metodologi penilaian menggunakan pendekatan komprehensif yang menggabungkan analisis kinerja finansial, tata kelola perusahaan, inovasi, dan kontribusi terhadap ekonomi berkelanjutan, dengan bobot penilaian yang disesuaikan untuk mencerminkan resiliensi perusahaan dalam menghadapi ketidakpastian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper