Bisnis.com, DENPASAR – Kawasan pariwisata Gili Trawangan, Lombok Utara bakal ditata ulang oleh Pemerintah Provinsi agar menjadi kawasan pariwisata yang sustainable atau berkelanjutan.
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Iqbal menjelaskan penataan kawasan Gili Trawangan untuk menciptakan sustainable tourism atau wisata berkelanjutan yang berdampak lebih baik secara jangka panjang bagi ekonomi, sosial, dan lingkungan setempat.
"Kami akan tata ulang Gili Trawangan supaya lebih sustainable," jelas Iqbal dikutip dari siaran pers, Jumat (14/3/2025).
Iqbal menyebut telah bertemu dengan stakeholders terkait, masyarakat, serta para pengusaha di Gili Trawangan terkait penataan. Pemprov juga akan mengkaji lebih dalam untuk menyiapkan master plan jangka panjang Gili Trawangan sebagai kawasan pariwisata berkelanjutan.
Gubernur juga akan segera membuat surat pernyataan resmi penataan Gili Trawangan sebagai bukti komitmen kuat dalam mewujudkan sustainable Gili Trawangan.
Kawasan Gili Trawangan merupakan salah satu destinasi wisata di NTB yang paling ramai dikunjungi oleh wisatawan mancanegara maupun domestik. Per hari kunjungan ke Gili Trawangan bisa mencapai 4.000 – 5.000 wisatawan. Menurut data Pemkab Lombok Utara kunjungan wisatawan bisa mencapai 600.000 per tahun.
Baca Juga
Di Gili Trawangan, wisatawan biasanya menikmati wisata pantai, club malam, hingga wisata keliling Pulau dengan sepeda yang disewakan penduduk setempat. Akomodasi di Gili Trawangan juga sudah banyak, baik hotel bintang, resort hingga villa.
Pemprov NTB sendiri memiliki kewenangan dalam pengelolaan Gili Trawangan karena adanya lahan Pemprov seluas 65 hektare, yang sempat berpolemik karena adanya wanprestasi investor yang mengelola lahan tersebut. Masalah lain yang menjadi tantangan ketersediaan air bersih, Gili Trawangan yang merupakan Pulau kecil tidak memiliki mata air alami, sehingga biaya untuk penyediaan air bersih cukup tinggi.