Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pencairan THR Berpotensi Tingkatkan Perekonomian Bali Lewat Pariwisata

Pengamat Ekonomi Universitas Pendidikan Nasional, Ida Bagus Raka Suardana, menyebut pencairan THR bisa mendongkrak ekonomi Bali.
Wisata di Canggu/istimewa
Wisata di Canggu/istimewa

Bisnis.com, DENPASAR – Pengamat Ekonomi Universitas Pendidikan Nasional, Ida Bagus Raka Suardana, menyebut pencairan THR bisa mendongkrak ekonomi Bali dari sektor pariwisata.

Pemerintah akan mulai mencairkan Tunjangan Hari Raya (THR) Idulfitri senilai Rp49,9 triliun mulai 17 Maret 2025 kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pensiunan ASN.

Selain itu perusahaan swasta juga akan melakukan pencairan THR kepada pegawainya, termasuk startup besar seperti Gojek dan Grab yang diminta pemerintah untuk memberikan THR kepada driver mitra.

Pengamat Ekonomi Universitas Pendidikan Nasional, Ida Bagus Raka Suardana, menjelaskan pencairan THR yang akan dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan swasta pekan depan berpotensi memberikan dampak positif terhadap daya beli masyarakat di Bali.

THR merupakan tambahan pendapatan yang biasanya digunakan untuk konsumsi, baik dalam bentuk belanja kebutuhan pokok, pakaian, transportasi, maupun rekreasi.

Di Bali, yang memiliki struktur ekonomi berbasis pariwisata dan perdagangan, pencairan THR kemungkinan besar akan meningkatkan aktivitas ekonomi di sektor ritel, kuliner, dan jasa.

Suardana menyebut sektor pariwisata yang menjadi motor utama ekonomi Bali juga berpotensi mendapatkan manfaat dari pencairan THR.

"Wisatawan domestik yang menerima THR kemungkinan akan meningkatkan jumlah perjalanan wisata ke Bali, terutama saat libur panjang hari raya. Hal ini akan berdampak positif bagi hotel, restoran, transportasi, serta sektor hiburan dan rekreasi," kata Suardana kepada Bisnis, Jumat (14/3/2025).

Dengan meningkatnya aktivitas di sektor–sektor tersebut, Suardana yakin pertumbuhan ekonomi Bali di kuartal ini berpotensi mengalami kenaikan dibandingkan periode sebelumnya.

Meskipun, lanjut Suardana, tetap perlu mempertimbangkan faktor eksternal seperti kondisi ekonomi nasional dan kondisi pasar global.

Masyarakat yang menerima THR cenderung membelanjakan uangnya untuk keperluan hari raya, seperti membeli bahan makanan, pakaian, serta melakukan perjalanan ke tempat wisata.

Hal itu akan mendorong peningkatan omset bagi pelaku usaha lokal, terutama UMKM yang bergantung pada konsumsi domestik.

Namun, efektivitas dampak THR terhadap pertumbuhan ekonomi Bali juga bergantung pada beberapa faktor, seperti besaran jumlah THR yang dicairkan, pola konsumsi masyarakat, serta kondisi ekonomi secara keseluruhan.

"Jika masyarakat lebih memilih untuk menabung atau membayar hutang dibandingkan membelanjakan uangnya, dampak terhadap pertumbuhan ekonomi bisa lebih terbatas. Selain itu, tingkat inflasi yang tinggi dapat mengurangi daya beli masyarakat, sehingga meskipun ada pencairan THR, efeknya terhadap konsumsi mungkin tidak sebesar yang diharapkan," tutur Suardana.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper