Bisnis.com, DENPASAR - Realisasi penyaluran kredit di Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga kuartal IV/2024 jika dilihat berdasarkan lokasi proyek mencapai 93,68 triliun atau tumbuh 12,77% (YoY).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Berry A Harahap menjelaskan pertumbuhan kredit sampai dengan kuartal IV/2024 (November) tercatat di atas kisaran target pasa 2024 sebesar 10-12%. Berdasarkan lokasi proyek, penyaluran kredit di Provinsi NTB tumbuh 12,77% (YoY).
"Berdasarkan penggunaannya, akselerasi pertumbuhan terutama ditopang oleh pertumbuhan kredit modal kerja yang meningkat 21,83% dan kredit konsumsi yang tetap tinggi 11,38%," jelas Berry dikutip Senin (13/1/2024).
Secara sektoral, kredit perdagangan dan pertambangan juga meningkat dan menopang akselerasi pertumbuhan kredit secara umum. Adapun penyaluran kredit turut didukung dengan likuiditas yang memadai dan risiko yang tetap terjaga. Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tetap tumbuh positif sebesar 4,13% (YoY) atau Rp43,55 triliun di kuartal IV/2024.
Aset perbankan di NTB tercatat Rp80,60 triliun atau tumbuh 7,07% (YoY). Akan tetapi nilai aset pada kuartal IV/2024 ini menurun jika dibandingkan dengan nilai aset pada kuartal III/2024 yang tercatat 81,13 triliun atau tumbuh 10,07% (YoY). Sedangkan pada kuartal II/2024 nilai aset perbankan di NTB Rp78,36 triliun atau tumbuh 16,12%.
Rasio Non Performing Loan (NPL) juga tercatat diangka 1,77%, masih jauh di bawah ambang batas. Akan tetapi menurut Berry perlu terus dicermati sustainabilitas intermediasi ke depan seiring dengan masih tingginya ketidakpastian global yang dapat mempengaruhi dari sisi permintaan.
Baca Juga
Bank Indonesia juga mencatat aliran kas pada kuartal IV/2024 Desember 2024 tercatat mengalami net-outflow sebesar Rp0,77 triliun, meningkat dibandingkan net-outflow kuartal sebelumnya sejalan dengan kecenderungan peningkatan aktivitas ekonomi di akhir tahun, yang bersamaan dengan adanya pelaksanaan Pilkada serentak.
Sejalan dengan itu, transaksi RTGS, SKNBI, dan BI-FAST secara total tumbuh meningkat pada kuartal IV/2024. Di sisi lain, penetrasi transaksi digital di Provinsi NTB terus berlanjut. Penggunaan jumlah kartu APMK dan UE di NTB terus meningkat dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 15,63% dan 26,26% (YoY).
Adapun QRIS selama tahun 2024 telah mencatatkan 38.000 pengguna baru dan 44.000 merchant baru, dengan akumulasi 16,53 juta volume transaksi.