Bisnis.com, DENPASAR - Ketersediaan pangan di Nusa Tenggara Barat (NTB) tercatat surplus dengan semakin baiknya manajemen pangan di tingkat Kabupaten/Kota
Plh Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB, Muhammad Suadi menjelaskan 12 komoditas penting tercatat surplus walaupun NTB sempat terjadi cuaca ekstrem. Stok beras tersedia mencapai 80.213 ton, daging sapi 1.800 ton, jagung 49.498 ton, telur ayam sejumlah 3.722 ton, minyak goreng 4.294 ton, gula pasir 3.741 ton, cabai rawit 6.414 ton, bawang merah 3.143 ton.
Rata - rata komoditas tersebut tersedia 2 minggu hingga 21 minggu. Suadi menjelaskan manajemen pengelolaan pangan di tingkat Kabupaten/Kota menjadi kunci menjaga pangan tetap tersedia di tengah musim yang tidak menentu. Manajemen pengelolaan stok pangan dikontrol oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), komoditas strategis tidak bisa lagu langsung dijual ke luar daerah.
"TPID mengatur kebutuhan pangan dalam daerah, berapa ketersediaannya, jika ada surplus baru dikirim ke luar daerah. Kalau kebutuhan dalam daerah belum cukup, komoditas tersebut tidak bisa keluar. Jadi manajemen pengelolaan seperti yang semakin baik di tingkat Kabupaten," jelas Suadi kepada media dikutip, Senin (21/10/2024).
Jika tidak terserap ke luar, kelebihan stok pangan dijadikan cadangan yang digunakan untuk intervensi harga di pasar melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) atau operasi pasar. Suadi menjelaskan dalam operasi pasar TPID memastikan harga komoditas seperti beras, gula, minyak goreng, cabai rawit terjangkau oleh konsumen. Saat ini sudah dilaksanakan 29 kali GPM di seluruh Kabupaten/Kota.
Pemprov NTB juga menyiapkan pangan untuk mendukung program makan siang gratis Presiden Prabowo Subianto. Sebelumnya Sekretaris Daerah NTB, Lalu Gita Ariyadi menjelaskan Tujuh program 100 hari Presiden Prabowo Subianto salah satunya makan bergizi gratis.
Baca Juga
"Kami mengarahkan untuk Dinas, sekolah dan yang terkait untuk menyiapkan data, dan lebih lanjut untuk memastikan ke lembaga kementerian untuk mengetahui teknis pelaksanaannya, baik anggaran dan peran pemerintah Daerah" Arahan Sekda NTB," ujar Ariyadi.
Adapun yang kedua programnya pemeriksaan kesehatan gratis, maka Ariyadi memandang perlunya kesiapan rumah sakit, dokter dan teknis serta data yang komprehensif tentang penyakit yang ada di masyarakat, kesiapan ini tentunya untuk mendukung kebijakan nasional.