Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Bali Tumbuh 5,36%, Diversifikasi Non Pariwisata Masih Diperlukan

Pemulihan sektor pariwisata telah mendorong pertumbuhan ekonomi Bali menjadi 5,36% pada kuartal II/2024. Diversifikasi masih dibutuhkan.
Petani kopi Langit Bali melihat biji kopi di Kintamani, Bali. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Petani kopi Langit Bali melihat biji kopi di Kintamani, Bali. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, DENPASAR – Upaya diversifikasi ekonomi Bali harus terus dilanjutkan agar tidak bergantung pada sektor pariwisata semata, meskipun aktivitas pariwisata telah pulih mendekati kondisi sebelum pandemi COVID-19. Pemulihan sektor pariwisata ini telah mendorong pertumbuhan ekonomi Bali sebesar 5,36% pada kuartal II/2024, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).

Kepala BPS Bali, Endang Retno Sri Subiyandani, menjelaskan bahwa peningkatan transaksi keuangan serta meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara menjadi faktor utama pertumbuhan ekonomi Bali pada triwulan II-2024 secara tahunan (year on year/YoY). "Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada triwulan II-2024 naik 17,86%. Indikator Tingkat Penghunian Kamar (TPK) tercatat meningkat, baik untuk kelompok hotel bintang maupun non bintang pada kuartal II/2024," kata Endang dalam konferensi pers, Senin (5/8/2024).

Sektor jasa keuangan dan asuransi mencatatkan pertumbuhan tertinggi sebesar 19,38% (YoY). Statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan peningkatan nilai kredit yang disalurkan baik oleh bank umum maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR) secara tahunan. Berdasarkan laporan Bank Indonesia, output bank umum mengalami peningkatan komponen pendapatan sekunder hingga di atas 160%.

Secara keseluruhan, fenomena ini mendukung peningkatan nilai tambah pada sejumlah lapangan usaha seperti penyediaan akomodasi dan makan minum (akmamin) sebesar 12,75% (YoY), didorong oleh jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang terus meningkat, bahkan melampaui kondisi sebelum pandemi Covid-19. Endang juga mencatat bahwa penyelenggaraan beberapa acara internasional di Bali, salah satunya World Water Forum (WWF) pada Mei 2024, berdampak langsung pada tingkat hunian hotel bintang yang naik signifikan, khususnya di kawasan Badung Selatan.

Meski demikian, pemerintah tidak boleh berhenti pada pencapaian ini dan harus terus mendorong diversifikasi ke sektor-sektor unggulan lainnya. Bank Indonesia dan OJK Provinsi Bali sepakat bahwa diversifikasi harus terus dilakukan. Sektor pertanian dan ekonomi digital dianggap sebagai sumber pertumbuhan baru.

Butet Linda H. Panjaitan, Advisor Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali, menjelaskan bahwa ekonomi digital bisa menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Bali. Hal ini didukung oleh tingginya jumlah penduduk Bali dari generasi Z dan milenial, yang masing-masing mencapai 24,41% dan 24,49% dari total 4,29 juta penduduk Bali. "Persentase penduduk Bali yang sudah mengakses internet mengalami peningkatan pesat selama empat tahun terakhir, dan seluruh kabupaten telah terdigitalisasi sejak 2022," jelas Butet di Forum HIPKA Bali.

Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Industri Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Rony Ukurta Barus, menambahkan bahwa OJK terus mendorong diversifikasi ekonomi Bali melalui peningkatan akses pembiayaan ke sektor-sektor unggulan seperti pertanian. Menurutnya, diversifikasi tidak mengurangi peran sektor pariwisata, tetapi menumbuhkan sektor-sektor lain agar ekonomi Bali lebih seimbang. "Kami mendukung diversifikasi ke sektor pertanian dan UMKM melalui program UMKM Bali Nadi Jayanti yang fokus pada peningkatan kualitas dan pembiayaan UMKM," ujar Rony.

Rony menegaskan bahwa dengan memiliki lebih dari satu sumber pertumbuhan ekonomi, daya tahan Bali akan lebih kuat dalam menghadapi kondisi krisis seperti pandemi COVID-19 yang sempat membuat ekonomi Bali tumbuh negatif hingga 9%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper