Bisnis.com, DENPASAR – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran Rp24 miliar untuk membuat pengaman pantai sepanjang 1,9 km di Pantai Pebuahan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.
Pengaman pantai dibangun untuk mengatasi abrasi yang terus menerus mengikis daratan di Pebuahan, dan juga menghancurkan sebagian pemukiman warga yang berada di tepi pantai. Abrasi ini telah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu, dan baru bisa diatasi pada 2024.
Bahkan sekitar 300 warga di Pebuahan terpaksa pindah karena pemukiman mereka mengalami kerusakan akibat abrasi. Padahal kawasan Pembuahan tidak hanya dikenal sebagai kawasan pemukiman. Sejak lama kawasan ini juga dikenal sebagai destinasi wisata kuliner ikan bakar yang banyak didatangi oleh warga lokal maupun wisatawan yang berwisata ke Jembrana.
Baca Juga
Sebelum terjadi abrasi, banyak warga membuka lesehan ikan bakar di sepanjang Pantai Pebuahan. Akibat abrasi yang terus menerus, sebagian besar usaha tersebut sudah tutup.
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba memastikan pembangunan pengaman pantai atau sea wall akan segera terealisasi, karena Kementerian PUPR sudah memberikan alokasi anggaran. "Kami pastikan di tahun ini abrasi di Pebuahan bisa kita tanggulangi dengan anggaran dari pusat kurang lebih sebesar 24 Miliar," jelas Tamba dari siaran pers, Rabu (31/1/2023).
Tamba menargetkan proses tender segera selesai, mengingat ombak besar biasanya terjadi pada bulan Agustus. Kondisi itu dikhawatirkan makin menambah parah pemukiman warga, dimana beberapa bangunan mengalami kerusakan berat. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat pemenang tender bisa didapat dan pembangunan bisa segera dikerjakan karena biasanya pada bulan Agustus ombak itu akan besar, dan semoga sebelum bulan agustus pembangunan sudah bisa diselesaikan, "tandasnya