Bisnis.com, DENPASAR – Pemerintah Provinsi NTB menawarkan China untuk berinvestasi di sejumlah sektor strategis mulai dari sektor pariwisata hingga transportasi untuk mendongkrak daya saing NTB di level regional.
Tawaran tersebut disampaikan langsung oleh PJ Gubernur NTB, Lalu Gita Ariadi kepada Konsulat Jenderal China Mr Zhu Xinglong. Menurut Gita, NTB membuka peluang bagi China untuk berinvestasi pariwisata, pertanian, pertambangan serta transportasi. Menurutnya, China bisa menjadi mitra strategis NTB karena selama ini sejumlah kerjasama sudah berjalan seperti kerjasama beasiswa mahasiswa NTB yang kuliah di China.
China juga bagian dari program pembangunan smelter di Kabupaten Sumbawa Barat, menurut Gita China banyak berperan dengan mendatangkan ahli alat berat selama pembangunan smelter. Berjalannya sejumlah kerjasama tersebut harus terus diperkuat melalui investasi yang menguntungkan kedua pihak.
"NTB memiliki pariwisata yang tak kalah dengan daerah lain. Potensi pertanian yang bisa dikembangkan serta prospek transportasi dengan adanya Global Hub," Kata Gita dari keterangan resminya, Rabu (17/1/2023).
Pada sektor pertaniaan dan pertambangan, Gita menawarkan China untuk terlibat dalam hirisaisi dengan membangun pabrik pengolahan di NTB, sehingga serapan tenaga kerja langsung berasal dari NTB serta transfer of knowledge bisa dilakukan secara bertahap. Selain itu, potensi Global Hub di Lombok Utara yang telah dipromosikan Pemprov NTB sejak 2019 lalu, bisa dijajaki pihak China. Mengingat jalur transportasi laut di Selat Malaka sudah begitu padat.
"Sebagaimana dipahami, sekarang Selat Malaka sudah padat pelayarannya. Sedangkan Selat Lombok yang tempatnya strategis sebagai Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II) bisa menjadi alternatif pelayaran kapal-kapal besar. Pelayaran bisa lebih efektif dan efisien menjangkau kawasan lain, karena letaknya relatif sentral dan strategis," tandasnya.
Baca Juga
Sementara itu, Plt. Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) NTB Lalu Suryadi, mengatakan prinsipnya Pemprov NTB menjajaki pola kerja sama yang bisa mendorong kemajuan daerah.
"Bisa dilihat dari sisi kerja sama yang telah berlangsung dengan RRC selama ini. Adanya peralatan berat dan tenaga ahli pertambangan pada smelter di KSB. Ada lagi pengiriman sekitar 29 orang mahasiswa NTB yang mendapat beasiswa dari Pemerintah RRC tahun 2021-2023, bermanfaat dan bisa diteruskan," kata Suryadi.
Pemprov NTB juga mengusulkan agar China membuka penerbangan langsung (direct flight) dari Lombok-Beijing dan sebaliknya agar wisman China bisa langsung ke NTB tanpa harus melalui Jakarta atau Bali.