Bisnis.com, DENPASAR – Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara mencatat penyaluran kredit perbankan di Bali per Agustus 2023 mencapai 102 triliun atau tumbuh 4,87% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 yang nilai penyalurannya Rp97,28 triliun.
Dari Rp102 Triliun, realisasi kredit terbesar disalurkan oleh bank umum senilai Rp89,36 triliun atau tumbuh 4,91% (yoy), lebih tinggi dibandingkan posisi Juli 2023 yang realisasinya 4,34%. Adapun kredit yang disalurkan BPR pada periode sama mencapai Rp12,64 triliun atau tumbuh 4,57% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan posisi Juli 2023 yang sebesar 4,78%
Kepala Kantor Regional OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Kristrianti Puji Rahayu menjelaskan kredit perbankan di Bali per Agustus 2023 semakin tumbuh positif seiring dengan pulihnya indutri pariwisata. Bergeliatnya sektor pariwisata mendorong tumbuhnya kredit hingga sebesar 11,36% atau senilai Rp2,82 Triliun. Tingginya pertumbuhan kredit investasi ini menggambarkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kondisi ekonomi di Bali.
Baca Juga
“Tumbuhnya kredit investasi menunjukkan masyarakat sudah mulai berani melakukan ekspansi setelah terpuruk selama dua tahun ketika pandemi covid-19 di Bali, ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap ekonomi Bali meningkat,” jelas Puji, Rabu (25/10/2023)
Berdasarkan sektornya, pertumbuhan kredit disumbangkan oleh peningkatan nominal penyaluran di sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar Rp1,20 triliun atau tumbuh 5,14% (YoY), serta Sektor penerima kredit bukan lapangan usaha sebesar Rp600 miliar atau tumbuh 3,82% (yoy). Berdasarkan kategori debitur, sebesar 52,74% kredit di Bali disalurkan kepada UMKM dengan pertumbuhan stabil sebesar 5,82% (yoy).
“Besarnya porsi kredit UMKM menunjukkan keberpihakan sektor jasa keuangan kepada pengembangan UMKM. Selain itu UMKM di Bali memang penyangga utama pariwisata, sehingga tumbuhnya UMKM menunjukkan pulihnya ekonomi Bali,” ujar Puji