Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemkab Jembrana Cari Jalan Keluar Tangani Krisis Air

Krisis air di Jembrana telah berdampak ke sektor pertanian yang tidak mendapat pengairan secara optimal
Bupati Jembrana bersama Kelian Subak se Kabupaten Jembrana menggelar Upakara Neduh atau upacara meminta hujan agar pertanian di Jembrana kembali bergeliat. bisnis/istimewa
Bupati Jembrana bersama Kelian Subak se Kabupaten Jembrana menggelar Upakara Neduh atau upacara meminta hujan agar pertanian di Jembrana kembali bergeliat. bisnis/istimewa

Bisnis.com, DENPASAR – Pemerintah Kabupaten Jembrana mencari jalan keluar untuk menangani krisis air imbas dari musim panas atau El Nino berkepanjangan. Krisis air di Jembrana telah berdampak ke sektor pertanian yang tidak mendapat pengairan secara optimal.

Salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Jembrana bersama Kelian Subak se Kabupaten Jembrana dengan melakukan upakara neduh agung atau upacara untuk memohon turun hujan. Upacara ini digelar pada Kamis (19/10/2023). Bupati Jembrana, I Nengah Tamba menjelaskan pelaksanaan upakara neguh agung merupakan upaya spiritual yang dilakukan bersama kelian subak agar hujan segera turun sehingga petani tidak kesulitan air irigasi.

“Kami sudah tau persis kekeringan melanda dimana-mana tentunya juga di Jembrana. untuk itulah saya sebagai Bupati mengambil inisiatif untuk melaksanakan sesuatu yang sifatnya spiritual (upakara neduh), " jelas Tamba dikutip dari siaran pers, Senin (23/10/2023).

Setelah selesai upacara, Tamba juga berdiskusi dengan para Kelian Subak untuk membahas langkah atau solusi yang bisa dilakukan bersama untuk menangani krisis air. Tamba menjelaskan dirinya menyerap masukan dan masalah petani untuk dijadikan rujukan dalam menangani krisis air.

Selain soal krisis air, Tamba dan kelian subak juga mendiskusikan masalah harga beras yang mahal, akan tetapi tidak mensejahterakan petani. Penghasilan petani Jembrana di tengah kenaikan harga beras stagnan, menurut Tamba hal ini tidak bisa dibiarkan dan harus ditemukan pangkal masalahnya. Salah satu upaya yang dilakukan dengan mengoptimalkan peran penggilingan terpadu atau Rice Milling Unit (RMU) yang ada Tibu Beleng agar gabah Jembrana tidak dijual ke luar daerah.

"Kami akan coba dengan sungguh-sungguh memverifikasi dan juga mengadministrasi apa persoalan yang terjadi sehingga akhirnya persoalan petani yang hari ini berasnya naik tetapi sesungguhnya petani tidak mengalami kenaikan penghasilan, " ujar Tamba.

Sementara, Ketua Majelis Madya Subak Kabupaten Jembrana, Komang Arnyana menjelaskan dengan diadakannya upakara neduh, Dirinya mengaku kegiatan neduh sering lakukan di subak sebelum beraktifitas. Tujuannya hanya untuk menurunkan hujan, sehingga para petani bisa mendapatkan air dan bisa beraktifitas.

"Momen yang baik ini, kami mungkin tidak bisa melupakan seorang Kepala Daerah (Bupati) bisa ikut dalam upacara ini, berpartisipasi terhadap kegiatan-kegiatan petani yang salah satunya tujuannya petani bisa nanti menghasilkan, bisa sejahtera dan bahagia," ujar Arnyana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper