Bisnis.com, MATARAM - Perum Bulog Nusa Tenggara Barat (NTB) menyalurkan 7,65 ton beras fortivit di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara untuk mengatasi masalah stunting di wilayah tersebut yang tercatat masih tinggi.
Angka stunting di Lombok Utara tercatat masih 19,3 persen atau 3.823 orang. Angka tersebut masih berada di atas target penurunan stunting nasional di 2024 yakni 14 persen. Sementara itu di Kecamatan Bayan angka stunting mencapai 27 persen dengan kasus tertinggi di Desa Senaru yang mencapai 30,8 persen.
Pimpinan Wilayah Bulog NTB, David Susanto menjelaskan penyaluran beras fortivit sebagai bagian dari pencegahan stunting. Beras ini kaya akan kandungan mikronutrien seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B3, vitamin B12, vitamin B9 (asam folat), zat besi dan seng (Zn) sehingga sangat sesuai untuk dikonsumsi dalam rangka penerapan pola hidup sehat berkelanjutan serta sangat sesuai untuk dikonsumsi oleh anak-anak dalam usia pertumbuhan.
Kandungan yang terdapat pada beras fortivit juga mampu mencegah kekurangan gizi pada anak, sehingga mampu mendukung pertumbuhan otak dan pertumbuhan fisik, dan mencegah penyakit kronik pada anak. "Kami berharap dengan penyaluran beras ini mampu menekan angka stunting di Desa Senaru 7,65 ton yang diperuntukan bagi 255 Balita di Desa Senaru, untuk konsumsi selama tiga bulan dengan pagu alokasi 10 kg per balita per bulannya," jelas David, Kamis (7/9/2023).
Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Utara, Deni Karter Febrianto menjelaskan pernikahan dini menjadi salah satu penyebab tingginya stunting di desa Senaru. Deni menyebut sejumlah langkah telah dilakukan dalam penanganan stunting antara lain penyediaan sarana dan prasarana pengukuran terstandar di seluruh Posyandu di Lombok Utara.
Kemudian program intervensi terintegrasi kasus stunting dengan pemberian telur selama 90 hari di beberapa desa di Lombok Utara termasuk di desa Senaru. Deni juga menyebut beras fortivit dari Bulog salah satu makanan penting untuk anak - anak di Lombok Utara.
Baca Juga
"Melalui penanganan yang komprehensif sudah terjadi penurunan stunting di Lombok Utara selama tiga tahun terakhir. Kami akan terus berupaya menurunkan stunting melalui berbagai program," ujar Deni.