Bisnis.com, MATARAM — PT PLN (Persero) bakal memperluas hutan energi untuk menjaga pasokan kayu yang menjadi bahan baku co firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumbawa atau PLTU Taliwang sekaligus mengejar target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) 20 persen pada 2025.
Hutan energi dipelopori oleh PLN sejak November 2022 bersama Pemprov NTB, di atas lahan seluas dua hektare di desa Kertasari, Taliwang, kabupaten Sumbawa Barat, 15.000 pohon ditanam dan ditargetkan tahun depan pohon tersebut sudah bisa digunakan sebagai pengganti batubara di PLTU Sumbawa.
Dari pantauan Tim Jelajah Investasi Sasambo di lokasi, bibit yang ditanam sudah mulai tumbuh, hutan tersebut dijaga oleh seorang petani yang juga mantan pegawai PLTU Sumbawa.
Manager PLTU Sumbawa, Addien Wahyu Wiranata menjelaskan ada tiga jenis pohon yang ditanam di hutan energi yakni pohon lamtoro, gamal dan turi. Tiga jenis tanaman ini menurut Addien sangat cocok untuk substitusi batubara karena kadar kalorinya yang sangat tinggi.
“Tiga pohon ini memiliki kadar kalori diatas 3.600, sesuai dengan spek mesin kami yang memiliki kadar kalori 3.800 – 4.200, jadi tiga jenis pohon ini sangat cocok untuk co firing batubara,” jelas Addien kepada Bisnis dikutip Selasa (5/9/2023).
PLN juga berencana terus memperluas hutan energi di Sumbawa diatas lahan yang baru, dalam waktu dekat ada lahan sekitar 4-6 hektar yang akan menjadi hutan energi. Pemanfaatan lahan baru tersebut hasil kerjasama dengan Pemprov NTB yang memetakan potensi lahan dan hutan di Pulau Sumbawa. Harapannya suplai bahan baku dari hutan energi bisa meningkatkan bauran biomassa di PLTU Sumbawa.
Baca Juga
Sembari mengembangkan hutan energi, saat ini bahan baku co firing di PLTU Sumbawa berasal dari bonggol jagung dan woodchip yang didapat dari berbagai tempat di Sumbawa Barat maupun di daerah lain. Addien menyebut pihaknya terus memetakan potensi bonggol jagung dan woodchip di berbagai tempat di Sumbawa, terutama di sentra penghasil jagung.
Mereka berpacu dengan target co firing yang terus dinaikkan dari 5 persen di 2022 menjadi 10 persen di 2023. Menurut Addien PLN menargetkan PLTU Sumbawa pada 2025 penggunaan batu bara sudah berkurang 20 persen.
Program Jelajah Investasi Sasambo didukung oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Bank Negara Indonesia (Persero), Pertamina Patra Niaga, PT PLN (Persero), Ooredoo Hutchison (Indosat), PT XL Axiata Tbk.