Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Restrukturisasi Kredit di NTB Turun 3,22 Persen

Restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 di NTB terus melandai dari Rp3,38 triliun posisi Maret 2022 menjadi Rp3,27 triliun, atau turun sebesar 3,22 persen.
Ilustrasi restrukturisasi kredit./Freepik.
Ilustrasi restrukturisasi kredit./Freepik.
Bisnis.com, DENPASAR - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 di NTB terus melandai dari Rp3,38 triliun posisi Maret 2022 menjadi Rp3,27 triliun, atau turun sebesar 3,22 persen posisi Maret 2023. 
Kepala OJK NTB, Rico Rinaldy menjelaskan berdasarkan jenis pelaku usaha, restrukturisasi kredit Covid-19 di NTB didominasi oleh perusahaan pembiayaan dengan porsi 53,31 persen, Bank umum  44,12 persen, BPR/BPRS 2,42 persen, dan PNM 0,15 persen. 
"Restrukturisasi kredit terus melandai seiring dengan pulihnya ekonomi di NTB yang saat ini tumbuh 3,57 persen (yoy). Ini mencerminkan industri keuangan terus tumbuh. Dari catatan kami restrukturisasi kredit masih didominasi oleh perusahaan pembiayaan dan bank umum," jelas Rico dikutip keterangan resminya, Selasa (4/7/2023). 
OJK NTB juga menilai kinerja industri jasa keuangan pada kuartal I/2023 atau hingga Maret 2023 tetap terjaga, tercermin dari fungsi intermediasi berjalan baik. Likuiditas dan permodalan perbankan berada pada level yang memadai. Adapun kecukupan modal BPR yang tercermin pada rasio CAR BPR terjaga di atas threshold.
Sementara itu, kredit yang disalurkan di wilayah NTB berdasarkan jenis penggunaannya didominasi oleh kredit konsumtif. Hal itu tercermin dari penyaluran kredit konsumsi sebesar Rp26,9 triliun atau 48,88 persen, kredit modal kerja sebesar Rp22,4 triliun atau 40,65 persen, dan kredit investasi sebesar Rp5,7 triliun atau 10,46 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper